Mengenali gejala stroke
National Stroke Association merekomendasikan strategi mudah untuk membantu kita mengenali apakah seseorang mengalami stroke. Jika Anda berpikir bahwa seseorang di sekitar Anda mengalami stroke, coba lakukan FAST (face, arm, speech, time). Ini adalah sebuah strategi yang berarti:
- Face: wajah terkulai
- Arm: lengan melemah
- Speech: kesulitan dalam berbicara
Jika seseorang tidak bisa mengangkat kedua lengan, tersenyum dengan kedua sisi mulut, atau mengucapkan kalimat lengkap, penting untuk mencari perawatan darurat. Ini bisa menjadi gejala stroke. Karena semakin lama stroke tidak diobati, akan semakin memperparah keadaannya.
Apa yang terjadi setelah mengalami serangan stroke?
Efek dari stroke bisa bervariasi, tergantung pada area otak yang terkena. Selain itu, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menerima perawatan juga berpengaruh. Penundaan pengobatan menyebabkan lebih banyak sel otak yang rusak atau mati.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami efek kecil setelah stroke, seperti kelelahan atau gangguan pada sistem koordinasi. Sementara lainnya, mungkin perlu mempelajari kembali fungsi dasar, seperti berjalan dan menelan, dan membutuhkan perawatan lanjutan.
Baca Juga : Sebagai Sahabat Hotman Paris Tidak Diundang Kepernikahan Syahrini 'Aku Dicuekin'
Biasanya orang yang pernah memiliki stroke akan mengalami gangguan penglihatan, dampak fisik dan emosional.
Setelah stroke, beberapa orang mengalami:
- Sulit menelan (disfagia)
- Tidak bisa mengangkat kaki bagian depan (foot drop)
- Masalah kencing atau buang air besar
- Rasa sakit, kejang Kelelahan
- Lumpuh
- Masalah tidur
- Kejang otot
Baca Juga : 5 Kisah Hidup Putri Kerajaan yang Berakhir Tragis, Salah Satunya Ada di Indonesia!