Gridhot.ID - Pemerintah Malaysia membuka kesempatan untuk mencari kembali pesawat Malaysia Airlines MH370.
Namun ada persyaratan yang mengganjal proses pencarian tersebut.
Mengutip AFP via Kompas.com, Senin (4/3) Malaysia baru bersedia mencari kembali keberadaan MH370 jika ada perusahaan membeberkan petunjuk kredibel dan proposal pencarian yang konkret.
Akan tetapi bukan itu persyaratan yang mengganjal.
Baca Juga : Kisah Pasukan Komando Indonesia Lakukan Serangan Mendadak yang Melumat Tentara Inggris dan Malaysia
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan, pemerintah bersedia melakukan perjanjian "no cure, no fee" kepada siapapun yang mencari MH370.
"Jika ada petunjuk yang kredibel atau proposal spesifik, kami lebih dari bersedia untuk melihatnya," kata Anthony, seperti dikutip Straits Times dari Reuters.
Artinya, pemerintah Malaysia bakal membayar tim pencari jika MH370 ketemu.
Namun jika tak berhasil maka perusahaan pencari tak bakal dibayar sepeserpun walau mereka sudah keluarkan modal demi menemukan MH370.
Baca Juga : Malas Bebersih, Ibu dan Kelima Anaknya Tinggal di Rumah Layaknya Tempat Sampah
"Kami siap mendiskusikan dengan mereka (pencari) memakai proposal baru," lanjut Anthony.
Dengan persyaratan sedemikan rupa, jelas hampir tidak ada yang mau mencari karena pemerintah Malaysia yang butuh MH370 ditemukan akan tetapi kenapa pula pihak lain yang harus kerepotan keluarkan modal pencarian apalagi belum tentu dibayar pada akhirnya, aneh.
Hal ini yang menimbulkan kesan jika pemerintah Malaysia tak mau ambil pusing mengenai lenyapnya MH370.
Padahal sebelumnya tahun lalu sudah ada perusahaan eksplorasi AS Ocean Infinity yang bakal dibayar oleh Malaysia sebesar 70 juta dolar AS (Rp 988 miliar) melalui perjanjian pencarian selama setahun.
Bahkan Ocean Infinity sudah mengerahkan drone canggih untuk menyelam di kedalaman laut.
Namun bangkai pesawat tidak juga ditemukan.
Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda ditemukannya MH370 di zona pencarian seluas 120.000 km persegi di Samudra Hindia dan perburuan yang dipimpin Australia telah dihentikan pada 2017.
Hanya beberapa pecahan dari MH370 yang ditemukan, semuanya berada di pesisir Samudra Hindia bagian barat.
Dua dari potongan itu dipajang pada peringatan hilangnya MH370 selama 5 tahun di Kuala Lumpur pada Minggu (3/3/).
Dalam laporan akhir yang dirilis pada Juli 2018, tim investigasi independen menunjuk kesalahan pada kekurangan kinerja pemandu lalu lintas udara dan arah pesawat berubah secara manual.
Meski demikian, kesimpulan itu dinilai tidak tegas dan kurang jelas sehingga membuat keluarga korban MH370 marah. (*)