Baca Juga : Perlu Tahu! 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri dan Yang Terjadi Pada Tubuh Anda
Menurut Laura, manajer kabin kemudian menghubungi manajer bandara dan dua staf menyampaikan agar dirinya tidak naik ke penerbangan tersebut.
Namun saat Laura mengatakan bahwa hal itu bukan pilihan dan menyatakan ingin tetap menaiki pesawat, staf memberinya masker untuk dikenakan.
"Selama penerbangan mereka memberi saya masker untuk dipakai sebagai solusi, alih-alih tidak membagikan kacang sebagai makanan ringan," ujarnya.
"(Masker) ini tidak akan mencegah reaksi alergi. Saya juga harus duduk di toilet untuk menghindari semua orang yang memakan kacang," kata dia.
Merry mengatakan masih memiliki dua rencana penerbangan lain menggunakan maskapai yang sama dan kini dia cemas akan bagaimana dia diperlakukan selama penerbangan.
Baca Juga : Terungkap Rahasia Hidup Sehat Wanita Tertua di Dunia!
Sementara juru bicara Qantas mengkonfirmasi bahwa mereka akan menghubungi Laura sebelum penerbangan berikutnya.
"Qantas menyadari tantangan yang dihadapi para penderita alergi dan mengambil langkah untuk mengurangi risiko bagi banyak pelanggan kami, terutama terhadap paparan kacang. Namun karena ada berbagai macam alergi, tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan semua orang."
"Seperti halnya transportasi lain, seperti bus dan kereta api, maupun tempat umum lainnya, kami tidak dapat menjamin sepenuhnya lingkungan yang benar-benar bebas dari kacang," kata pihak maskapai.
Dalam situs resmi, maskapai Qantas mengklaim telah menghapus semua kacang sebagai camilan dan meminimalkan penggunaannya dalam makanan selama penerbangan. Namun mereka tidak dapat menjamin lingkungan yang sepenuhnya bebas alergi. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)
Baca Juga : Masih di Penjara, Saipul Jamil Ngaku Punya Pacar dan Saling Memadu Kasih Saat Kunjungan