Hal itu disampaikan Aidi lewat pesan Whats App kepada Tribunnews.com pada Sabtu (9/3/2019).
"Tadi pagi setelah proses embarkasi (pemberangkatan), tim advance berangkat ke Kenyam Nduga dengan Helikopter sementara sisa pasukan akan berangkat melalui jalur sungai diperkirakan waktu tempuh selama tiga hari," kata Aidi.
Baca Juga : Beredar Rekaman Suara Detik-detik KKB Pimpinan Egianus Kogoya Bantai 5 Anggota TNI Hingga Tewas di Tempat
Aidi mengatakan, pasukan tersebut bertugas untuk melakukan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua.
"Pasukan berjumlah 600 personel dari satuan Yonif 431/SSP dan Yon Zipur 8 Makassar. Pasukan ini akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan di Kab Nduga," kata Aidi.
Aidi menjelaskan, pasukan tersebut sebelumnya tiba di Pelabuhan Portsite PT Freeport, Timika pada Jumat (9/3/2019) dengan memggunakan kapal KRI dr Suroso milik TNI AL.
"Proses debarkasi tadi pagi pada 08.00 WIT ditandai dengan upacara penerimaan pasukan dipimpin oleh Danrem 172/VWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi," kata Aidi.
Sebelumnya, Aidi mengatakan kondisi terkini di distrik Mugi, Nduga, Papua pada Jumat (8/3/2019) telah kondusif pasca kontak senjata antara TNI dan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pada Kamis (7/3/2019) pagi.
Ia juga mengatakan, kegiatan proyek pembangunan Trans Papua Wamena - Mumugu di Kabupaten Nduga tetap berjalan.
Hal itu disampiakan Aidi saat dihubungi Tribunnews.com lewat sambungan telepon pada Jumat (8/3/2019) sekira pukul 15.00 WIB.