Malah ia berhasil merebut senjata yang dipakai teroris.
"Pemuda itu yang biasanya mengurus masjid... dia melihat kesempatan dan menerjang pelaku dan merebut senjatanya," kata Mazharuddin.
Tahu dirinya kalah, teroris mengambil langkah seribu, kabur menyelamatkan diri.
"Pemuda itu lantas mencoba mengejar pelaku yang melarikan diri.. dia berlari di belakangnya, tetapi sudah ada beberapa orang yang menunggu pelaku di mobil dan dia melarikan diri," tambahnya.
Mazharuddin menambahkan jika ia melihat teman-temannya tertembak di dada dan kepala.
Salah seorang diantara mereka ada yang masih hidup tapi mengalami pendarahan hebat.
"Saya berlari keluar saat polisi datang dan mereka tidak membiarkan saya kembali masuk ke dalam, sehingga saya tidak dapat memastikan kondisi teman saya," ujarnya.
"Ada sekitar setengah jam lebih sebelum ambulans tiba dan saat itu saya berpikir teman saya pasti sudah meninggal," pungkasnya. (*)