Branton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Melalui manifesto berjudul "The Great Replacement" yang dia buat sendiri, terungkap Tarrant sudah merencanakan aksi kejinya itu.
Dilaporkan Gridhot.ID dari Independent, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah" yang ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah".
Setelah aksi kejinya ia pun berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilannya.
Dilansir Gridhot.ID dari Dailymail (16/3/2019), pria bersenjata yang melakukan pembantaian jamaah sholat jumat masjid Al Noor Selandia Baru Branton Tarrant menunjukkan dirinya di depan media.
Tarrant pria berumur 28 tahun ini diketahui baru - baru ini telah tinggal di Dunedi sebuah pulau di selatan Selandia Baru.
Dengan mengenakan pakaian tahanan putih dan selempang hitam di pinggangnya, Tarrant menampakkan dirinya di depan awak media.
Diapit oleh dua petugas keamanan bersenjata yang jauh lebih tinggi, Tarrant tersenyum tipis ketika dia berdiri di belakang penghalang kaca dengan pose tangan membuat semacam simbol.