"Darah langsung terpercik ke muka saya. Saya berpikir 'Ya Tuhan, Ya Tuhan, saya bakal mati'," kisah pria 28 tahun itu.
Korban selamat lain yang bernama Idris Khairuddin (14) berkata jika ia sedang salat Jumat bersama pamannya.
Baca Juga : Kisah Marbot Masjid Linwood Tak Gentar Lawan Teroris yang Menyerang, Saksi : Pelaku Melarikan Diri
Tapi pamannya tertembak pada bagian punggung.
"Saya berharap luka yang dideritanya tidak serius," tuturnya.
"Pekan ini adalah pertama kalinya saya datang ke masjid. Saya masih terguncang dan pengalaman ini membuat saya trauma," tambah Khairuddin.
Jamaah lain yang selamat tak mau disebutkan namanya juga melihat Brenton menembak tepat di kepala korbannya.
"Sepuluh detik kemudian, dimulai lagi. Saya pikir dia menggunakan senjata otomatis. Tidak ada yang bisa menarik pemicu secepat itu," tuturnya.
Penembakan itu menewaskan hingga 49 orang, dengan polisi menangkap empat orang, tiga pria dan satu perempuan, beberapa jam setelah penembakan.
Di mobil terduga teroris, polisi menjelaskan terdapat dua bom rakitan yang segera dinetralkan oleh pasukan Selandia Baru. (*)