Pukul 7.30 waktu setempat akhirnya, Irfan diantar pulang sampai rumah denga selamat.
Irfan tak pernah berpikir kejadian seperti ini akan dialamai dalam hidupnya.
Ia mengaku sebagai saksi mata yang langsung melihat kekejian aksi penembakan tesebut memberikan bekas tekanan psikis sampi saat ini.
"Kondisi saya Alhamdulillah baik-baik saja secara fisik. Namun sebagai saksi mata dan penyitas, saya mengalami tekanan psikis yang memerlukan beberapa waktu untuk bisa pulih."
"Kejadian ini bukan kota saja yang merasakan, namun seluruh New Zealand. Hari ini saya memberanikan diri, mencoba untuk melupakan dan kembali ke universitas agar tekanan psikis yang saya alami berangsur bisa pulih," katanya.
Untuk saat ini, meskipun masih dalam suasana berduka, beberapa Masjid sudah mulai dibuka.
Tidak ada yang menyangka New Zealand yang dikenal dengan keamanan dan kebersihannya, mendapatkan teror yang dilakukan oleh pelaku.
Source | : | GridHot.ID,TribunJogja.com,Couriermail |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar