Ia berinisiatif menuliskan pesan dalam sebuah papan ketika mendengar terjadi peristiwa penembakan.
"Saya mengambil papan, menuliskan pesan saya, pergi ke Masjid di Barlow Road, dan berdiri di sana," ujarnya.
Baca Juga : Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penembakan di Kota Utrecht, Belanda
Pria yang merupakan seorang penulis itu ingin memastikan setiap jemaah yang datang ke masjid merasa aman.
Awalnya para jemaah yang datang heran melihat aksi Andrew dan mengira Andrew sebagai seorang pengunjuk rasa.
Apalagi ketika Andrew menyambut jamaah masjid dengan salaam yang berarti damai.
Baca Juga : Lilik Abdul Hamid, Sosok Taruna Berprestasi STPI Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Hingga akhirnya para jemaah melihat tulisan yang ada di papan barulah mereka menyambut Andrew dengan hangat.
Dia terus berdiri di depan masjid selama Sholat Jumat.
Imam masjid memujinya dalam khotbah atas aksi solidaritas yang ia lakukan.
Selepas shalat, ratusan jamaah yang keluar langsung mererombol menemui Andrew.