Setelah mencari alternatif yang lebih murah, pasien berhasil menemukan "tukang gigi" yang menawarkannya kawat gigi plus pemasangan hanya seharga 190 ringgit (sekitar Rp 600 ribu).
Tak berpikir lama pasien menyetujuinya asalkan bisa tampil trendy layaknya anak kekinian.
Tapi usai seminggu dipasang, bibirnya malah jontor bengkak dan bernanah.
Akhirnya ia kembali ke tukang gigi yang memasang kawat giginya.
Namun sesampainya di sana tukang gigi mengatakan hal ini normal dan tak perlu dikhawatirkan.
Tak puas dengan jawaban si tukang gigi, pasien segera pergi ke klinik kesehatan dan akhirnya bertemu dengan dokter Azila.
Dokter Azila yang memeriksa segera tahu jika infeksi bakterilah yang berasal dari kawat gigi palsu murahan itu yang sebabkan bibir pasien bengkan penuh nanah.
Pasien lantas dirawat di bangsal rumah sakit selama dua hari sebelum akhirnya melepas kawat gigi palsunya itu dengan biaya operasi 650 ringgit atau sekitar Rp 2,2 juta. (*)