Terkait seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada hasil akhir (final report) yang dijadwalkan akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019.
Tak hanya itu, KNKT mengakui adanya pilot ketiga dalam penerbangan pesawat Lion Air Boeing 737 MAX 8 nomor penerbangan JT 043 rute Denpasar-Jakarta.
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat yang sama dengan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang terjatuh di perairan Kerawang pada Oktober 2018 lalu.
“KNKT menyanpaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Soerjanto mengatakan pilot tersebut adalah pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang dan akan kembali ke Jakarta.
Baca Juga : Breaking News: Alami Kendala Saat Mendarat di Pontianak, Turbin Pesawat Lion Air JT714 Patah Jadi 2
“Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot Boeing 737 Max 8. Pilot yang bersangkutan sudah diwawancara KNKT,” katanya.
Soerjanto mengatakan sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 pasal 359, pernyataan dari seseorang yang diperoleh selama proses investigasi tidak boleh dipublikasikan.
“Untuk itu KNKT tidak akan menyampaikan hasil wawancaranya,” katanya.
Pernyataan tersebut menyusul adanya pilot ketiga yang disebut-sebut 'menyelematkan' penerbangan pesawat Lion Air PK LQP JT 043 rute Denpasar-Jakarta yang mengalami kerusakan 'Angle of Attack' (AoA) pada 28 Oktober 2018.