Bila diperhatikan dengan cermat, Kamu mungkin bisa melihat awan oranye menyala.
Baca Juga : Suka Minum dari Air Dispenser, Hati-Hati Ada Bahaya Tersembunyi ini!
Itu adalah jejak meteor yang memanaskan udara saat melewatinya dengan kecepatan 115.200 kilometer per jam.
A video showing the smoke trail from the #Meteor over the Bering Strait last December, produced using data from @JMA_kishou's #Himawari satellite.
The orange meteor trail in the middle, shadow above-left.Hi-res copy: https://t.co/EXn8sFb556 pic.twitter.com/X54InkvMnl
— Simon Proud (@simon_sat) March 19, 2019
Disinggung di atas, ini adalah ledakan meteor terbesar ketiga sejak 1900.
Melansir Science Alert, Senin (25/3/2019), ledakan meteor paling dahsyat terjadi di Tunguska pada 1908 dengan kekuatan 3 megaton, kemudian disusul ledakan meteor di Chelyabinsk 2013 dengan kekuatan 440 kiloton.
Baca Juga : Ngeri! Seorang Ibu Muda Kehilangan Indung Telur, Rahim dan Jari Kakinya Akibat Alat Kontrasepsi
Namun, karena meteor ini berada jauh dari pemukiman, tak ada yang menyaksikannya secara langsung. Hal ini patut disyukuri karena dengan begitu tak ada yang terluka akibat peristiwa itu.
Hal ini berbeda dengan ledakan meteor di Chelyabinsk yang melukai lebih dari 1.200 orang karena luka pecahan kaca jendela.
Ledakan meteor sebenarnya sangat umum, meski biasanya jauh lebih kecil.
NASA mencatat ada 775 bola api yang menghantam atmosfer Bumi sejak 1988. Fenomena itu sebagian besar terjadi di atas lautan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video: Detik-detik Jatuhnya Meteor 10 Kali Bom Hiroshima Dirilis NASA"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
Komentar