Dilansir Gridhot.ID dari hellosehat.com, epilepsi terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (neurologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang hilang kesadaran.
Kejang memang gejala utama penyakit epilepsi, namun tidak semua orang yang mengalami kejang pasti mengidap kodisi ini.
Umumnya, seseorang tidak dianggap mengidap ayan jika ia tidak pernah mengalami dua kali kejang atau lebih dalam waktu 24 jam kejang tanpa alasan jelas.
Baca Juga : Hati-hati, Jika Atap Rumah Ada Noda Seperti Ini Bisa Timbulkan Penyakit Serius Kepada Penghuninya
Beberapa orang bisa sangat jarang mengalami kejang ayan, sedangkan sebagian lainnya bisa mengalami kejang hingga ratusan kali dalam sehari.
Dalam beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami kehilangan kesadaran secara mendadak, kekakuan tubuh dan gemetar, dan kadang-kadang kehilangan kontrol kandung kemih atau menggigit lidahnya.
Beberapa orang lainnya mungkin hanya memiliki tatapan kosong seperti sedang bengong sesaat, padahal itu adalah kejang.
Kondisi ini disebut epilepsi parsial alias sebagian.
Baca Juga : Keseringan Main Ponsel, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner
Beberapa orang juga menunjukkan gejala gerakan berulang, seperti menggosok tangan, mengunyah, menelan, atau berjalan berputar-putar.