Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awalnya Dikira Karena Ukuran Alat Kelamin Suaminya yang Terlalu Besar, Fakta Penyebab Kematian Jumitra Akhirnya Terungkap

Nicolaus - Rabu, 27 Maret 2019 | 17:48
Seorang pria dilaporkan ke polisi oleh mertuanya karena memiliki kelamin yang terlalu besar yang diduga penyebab dari kematian anaknya.
Suryamalang.com/galih lintartika

Seorang pria dilaporkan ke polisi oleh mertuanya karena memiliki kelamin yang terlalu besar yang diduga penyebab dari kematian anaknya.

Seorang pria dilaporkan ke polisi oleh mertuanya karena memiliki kelamin yang terlalu besar yang diduga penyebab dari kematian anaknya.
Suryamalang.com/galih lintartika

Seorang pria dilaporkan ke polisi oleh mertuanya karena memiliki kelamin yang terlalu besar yang diduga penyebab dari kematian anaknya.

Baca Juga : I Ketut Budiarsa, Pria Pengidap Penyakit Langka Osteogenesis Imperfecta yang Berhasil Nikahi Kekasihnya Usai 6 Tahun Penantian

Dilansir Gridhot.ID dari hellosehat.com, epilepsi terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (neurologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang hilang kesadaran.

Kejang memang gejala utama penyakit epilepsi, namun tidak semua orang yang mengalami kejang pasti mengidap kodisi ini.

Umumnya, seseorang tidak dianggap mengidap ayan jika ia tidak pernah mengalami dua kali kejang atau lebih dalam waktu 24 jam kejang tanpa alasan jelas.

Baca Juga : Hati-hati, Jika Atap Rumah Ada Noda Seperti Ini Bisa Timbulkan Penyakit Serius Kepada Penghuninya

Beberapa orang bisa sangat jarang mengalami kejang ayan, sedangkan sebagian lainnya bisa mengalami kejang hingga ratusan kali dalam sehari.

Dalam beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami kehilangan kesadaran secara mendadak, kekakuan tubuh dan gemetar, dan kadang-kadang kehilangan kontrol kandung kemih atau menggigit lidahnya.

Beberapa orang lainnya mungkin hanya memiliki tatapan kosong seperti sedang bengong sesaat, padahal itu adalah kejang.

Kondisi ini disebut epilepsi parsial alias sebagian.

Baca Juga : Keseringan Main Ponsel, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner

Beberapa orang juga menunjukkan gejala gerakan berulang, seperti menggosok tangan, mengunyah, menelan, atau berjalan berputar-putar.

Source : hellosehat.com Suryamalang.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x