Gridhot.ID - 12 Kali secara beruntun TNI AD menjuarai Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM).
Dominasi TNI AD dalam AASAM dimulai pada tahun 2008 dan hingga 2019 ini belum ada yang bisa mengusur tentara Indonesia itu dari mahkota juara.
Mengutip Kompas.com, Rabu (3/4/2019) Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya mengatakan, pencapaian kontingen TNI AD di AASAM yang diadakan di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia ini merupakan prestasi untuk bangsa Indonesia.
"Yang dicapai Kontingen TNI AD di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia ini bukan hanya prestasi untuk TNI AD atau TNI semata, namun juga prestasi untuk rakyat dBaca Juga : Dogfight Menegangkan Saat 2 F-16 TNI AU Dikeroyok 9 F/A-18 Hornet Amerika di Atas Laut Jawa
"Capaian ini telah sesuai dengan harapan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa ketika melepas kontingen pada tanggal 14 Maret 2019 lalu. Kali ini kita kembali menjadi juara umum dengan menorehkan 21 emas, 14 perak, dan 10 perunggu. Ini menyisihkan 20 negara peserta lainnya," tambah Candra.
Indonesia berhasil menyingkirkan para petembak oke dari Amerika, Inggris, Prancis hingga tuan rumah Australia.
Akan tetapi perolehan medali menurun dari tahun lalu.
"Capaian kali ini bukanlah penurunan (prestasi), tapi menunjukkan bahwa ajang ini sangat kompetitif atau kontingen telah menunjukkan performance yang terbaiknya," tegasnya.
Baca Juga : Tak Punya Belas Kasih, Pria Ini Tega Pukul Balita Berkebutuhan Khusus Anak dari Pacarnya Sendiri
"Ini sangat membanggakan, ketiga petembak kita, Sertu Woli, Sertu Misran dan Kopda Arifin merebut semua kategori juara 1, 2 dan 3 pada Match Championship 104," ujarnya.
Lantas apa yang menyebabkan kontingen TNI AD amat sulit dikalahkan dalam AASAM?
Selain berlatih keras sepanjang hari dalam hal menembak, TNI AD juga dibekali dengan senjata Pindad SS2 yang mengalami peningkatan kemampuan dari varian sebelumnya.