Gridhot.ID - Melirik tahun 2002-2010, boleh dibilang Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) boleh membusungkan dada di hadapan Angkatan Udara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Deretan jet tempur canggih (kala itu) macam MiG-29 Fulcrum, F-18 Hornet, Hawk 108/208 dan Sukhoi Su-30MKM begitu menggetarkan kawasan.
Bandingkan saja dengan inventori TNI AU kala itu yang masih mengandalkan F-16 A/B Standar sebagai tulang punggung kekuatan udara dan Su-27/30 sebagai jet tempur garis depan Indonesia.
Namun lambat laun masa kejayaan itu mulai memudar.
Baca Juga : Gegara Ibu Sibuk Main Ponsel, Ia Tak Menyadari Anaknya Sudah Menjadi Mayat Terapung di Kolam Renang
Korupsi Najib Razak yang belakangan ini diancam vonis 100 tahun penjara membuat militer Malaysia terpuruk seketika karena utang menggunung negara jiran itu.
MiG-29 grounded semua, dari 18 Su-30MKM hanya 4 yang bisa terbang karena tak kuat menanggung biaya operasional.
F-18 Hornet mereka juga mengalami insiden mesin meledak tatkala acara LIMA 2019 di Langkawi beberapa waktu lalu.
TUDM semakin was-was lagi ketika tahu Singapura membeli jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II untuk mengantisipasi konflik dengan Malaysia di Tuas.
Di pihak Indonesia, TNI AU sudah kedatangan 24 F-16 Block 52 ID dan mungkin bakal menambah 48 unit F-16 Viper, varian tercanggih dari Fighting Falcon.
Belum puas, tentara langit Indonesia juga bakal kedatangan 11 unit Predator Udara Sukhoi Su-35 yang diklaim mampu menyaingi ketangguhan F-35.