Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Faiqus Syamsi, siswa berusia 17 tahun yang hilang saat mendaki Gunung Arjuno pada 18 Desember 2018 akhirnya ditemukan, Jumat (5/4/2018).
Jasad siswa SMKN 5 Surabaya itu ditemukan setelah 100 hari lebih dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan menemukannya hanya tinggal tulang belulang di atas Lembah Kijang dan di bawah Puncak Bayangan.
Baca Juga : Alas Lali Jiwo, Hutan Wingit dengan Arca Peninggalan Majapahit yang Dilalui Para Pendaki Gunung Arjuno
Titik penemuan rangka tak jauh dari lokasi terakhir remaja asal Jalan Kendangsari XV/VI Surabaya tersebut hilang kontak.
Sebagaimana diketahui, Faiqus Syamsi dinyatakan hilang sejak 18 Desember 2018.
Dia terpencar dengan beberapa rekan saat akan menuju puncak Gunung Arjuno.
Dilansir dari laman Instagram da.team yang dipublikasikan pada 26 Desember 2018, berikutlokasi pencarian Faiqus Syamsi di Gunung Arjuno.
Kondisi cuaca berkabut sehingga jarak pandang sangat minimal yakni hanya 50 m
Tim Pencari sedang menelusuri di arah barat jalur
Tim Pencari telah sampai di Pertigaan Gundu
Perjalanan tim pencari dari curah sriti menuju keputren
Mengutip dari Kompas.com, Farid Kurniadi selaku komandan tim pecarian mengatakan bahwa atribut pakaian dan peralatan yang dibawa korban saat mendaki gunung juga ditemukan di lokasi penemuan korban.
"Keluarga memastikan jika kerangka itu milik Faiqus Syamsi," kata Farid Kurniadi seperti dikutip GridHot.ID.
Di lokasi penemuan, tim hanya menemukan dua tulang, yakni tukang kaki dan tulang tangan.
"Tim sempat mencari tulang tengkorak dan tulang lain hingga 100 meter dari lokasi penemuan, tetapi tidak menemukan apa-apa," imbuhnya.
Informasi adanya tulang manusia itu kata Farid Kurniadi diperoleh dari pendaki yang turun dari Gunung Arjuno pada 4 April 2019.
Pendaki tersebut mengambil gambar tulang-tulang tersebut lalu melaporkan ke pos informasi, lalu diteruskan ke Basarnas.
Baca Juga : Penampakan Terbaru Pulau Panjang yang Menjelma Jadi Zona Kematian Pasca Erupsi Gunung Anak Krakatau Pada tanggal 5 April 2019 malam, tulang dapat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Porong, Sidoarjo, dan sudah diserahkan kepada keluarganya.(*)