Di atas pohon, Amelia yang tengah mengandung anak keduanya, mulai merasakan kontraksi dan akan melahirkan.
"Saya tidak memiliki pilihan selain naik ke atas pohon, bersama dengan putra saya. Lalu rasa sakit itu mulai datang dan saya tidak memiliki siapa pun di sana untuk membantu saya," ujar Amelia kepada UNICEF.
Baca Juga : Tanpa Rasa Jijik Sedikitpun, Kelima SIswi SMP Ini Bersihkan Semua Sampah di MRT
Rumahnya hancur dan tenggelam karena diterjang badai, perempuan di Mozambik terpaksa melahirkan bayinya di atas pohon mangga.
"Beberapa jam kemudian, saya sudah melahirkan bayi perempuan saya, Sara, di atas pohon mangga. Saat itu saya benar-benar hanya ditemani Sara dan anak laki-laki saya," lanjutnya.
Keluarga kecil itu alhirnya bertahan di atas pohon dengan berpegangan pada ranting pohon.
Ia menunggu hingga sekitar dua hari sebelum banjir mulai surut dan tetangga mereka datang menyelamatkan mereka.
Baca Juga : Sukses Usaha 'Sang Pisang', Kini Kaesang Pangarep Kembangkan Bisnis Kuliner 'Ternak Kopi'
Saat ini, Amelia dan kedua anaknya tinggal di pusat akomodasi seadanya di Dombe, Mozambik utara.
Topan Idai menerjang wilayah Benua Afrika di selatan pada pertengahan Maret lalu, yang memicu terjadinya banjir, merendam ribuan rumah dan menggenangi kawasan pedesaan hingga mencapai ketinggian pohon di beberapa titik.
Lebih dari 700 orang dipastikan tewas di Mozambik.
Warga yang selamat juga masih terancam wabah penyakit kolera yang mematikan.