Laporan reporter Gridhot, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Seorang perempuan bernama Charlotte Wade (22) dari South Wales mempunyai pengalaman suram di masa kecilnya.
Pada saat usianya 12 tahun, ia menerima kekerasan seksual yang dilakukan oleh kakeknya sendiri.
Ia diperkosa, dipukuli dan dilecehkan secara seksual oleh Raymond Hodges, yang bahkan melakukan aborsi di rumah dengan menggunakan gantungan baju setelah hamil pada usia 12 tahun.
Baca Juga : Demi Sesuap Nasi, Seorang Kakek Tua Renta Tawarkan Jasa Cukur Rambut Keliling dengan Tarif Rp 5 Ribu
Dilansir Gridhot.ID dari metro.co.uk (13/4/2019), Charlotte membagikan awal dari kisah kisah kelamnya tersebut.
Kisah ini berawal pada saat Raymond, melakukan perjalanan 200 mil dari Southend-on-Sea di Essex ke Barry, untuk tinggal bersama keluarga Charlotte selama berminggu-minggu sekaligus.
Pada 2002, ketika Charlotte berusia lima tahun, Raymond menawarkan untuk menjaganya agar ayah tirinya bisa pergi keluar saat ibunya sedang bekerja.
Baca Juga : Turun ke Air Perbaiki Mesin Tambang, Seorang Penambang Pasir Hilang Diseret Buaya
"Aku mencintai Raymond seolah dia adalah kakekku yang sebenarnya, tetapi hari itu, Raymond berbeda dan bertanya padaku apakah aku tahu bagaimana cara mencium seperti orang dewasa," kata Charlotte.
Ketika saya mengatakan tidak, dia mencium bibir saya dan dia memberi tahu saya bahwa itu adalah rahasia kami berdua.
Raymond selalu melakukannya akan setiap kali kita sendirian.
Kekerasan pun meningkat, dan pada saat Raymond menginap, ia mengajak Charlotte berhubungan intim ketika orang tuanya tertidur.
Baca Juga : Takut Dimassa, Seorang Jambret Memilih Sembunyi dalam Gorong-Gorong Selokan Ketika Dikepung Warga
Charlotte pun mulai takut akan kkeberadaannya dan 'merasa sakit' ketika Raymond pindah ke Barry untuk menjadi lebih dekat dengan keluarganya pada tahun 2003.
"Dia pindah hanya beberapa menit dari rumah kami dan saya waktu itu akan ditinggal sendirian pada saat akhir pekan."
"Di sana dia akan memaksaku untuk berhubungan intim. Dia mengancam akan melukai saudara-saudaraku jika aku memberi tahu siapa pun. Saya sangat ingin melindungi mereka, jadi saya tetap diam," kata Charlotte.
Baca Juga : Seorang Anak Berusia 5 Tahun Terjatuh Dari Lantai 3 Mall Akibat Didorong Pria Tak Dikenal
Setahun kemudian ketika Charlotte berusia tujuh tahun, Raymond membawanya ke tempat tinggalnya, lalu mendorongnya ke lantai ruang tamu dan memperkosanya hingga meninggalkan Charlotte dengan rasa sakit yang 'tak tertahankan'.
"Dia memberi tahu saya apa yang dilakukan orang dewasa. Setelah itu, dia membelikanku permen dari toko seolah-olah tidak ada yang terjadi. Saya terjebak," ujar Charlotte.
Semakin hari kekerasan seksual yang dilakukan Raymond semakin menjadi.
"Awalnya saya menolak, tetapi dia menendang perut saya dan kemudian memperkosa saya. Saya tidak berdaya. Terkadang tangan saya diletakkan ke ketel yang panas," tambahnya.
Baca Juga : Orang Tua Taruh Pistol Sembarangan, Balita 4 Tahun Ini Menggunakannya untuk Tembak Kepala Sang Kakak
Pada tahun 2009 ketika Charlotte berusia 12 tahun, Raymond masih sering menyiksanya dan mengajaknya berhubungan intim.
Pada suatu hari Charlotte memutuskan untuk periksa tes kehamilan.
Ternyata ia hamil karena hubungannya dengan Raymond dan ia pun ketakutan.
Baca Juga : Bullying Kembali Terjadi, Tersebar Rekaman Perkelahian Dua Bocah di Pinggir Jalan Viral di Medsos
"Dia tidak akan membiarkan saya melihat hasilnya dan saya memilih diam selama beberapa minggu," katanya.
Bulan berikutnya, ketika Charlotte ada di tempat tinggal Raymond, seorang temannya muncul dan entah dari mana, menjepitnya ke tanah.
“Saya takut dan berpikir dia akan memperkosa saya, kemudian kakek muncul dengan gantungan baju, menarik celana dalam saya, dan mendorongnya ke dalam tubuh saya."
"Aku tidak pernah merasakan sakit seperti itu. Saya merasa seperti akan mati," ujar Charlotte.
Baca Juga : Kepanikan Masyarakat Sulteng Setelah Mengetahui Peringatan Dini Tsunami dari BMKG
Setelah itu Raymond mengatakan kepadanya bahwa Charlotte tidak akan hamil lagi, lalu Raymond meninggalkannya dalam keadaan berdarah di lantai.
“Saya membersihkan diri, tetapi saya menderita selama beberapa hari berikutnya. Dan saya sangat ingin memberi tahu seseorang," pungkasnya.
Dia akhirnya mengalami trauma dan memutuskan untuk lapor ke polisi pada tahun 2016.
Baca Juga : Suarakan Perdamaian Perang Saudara, Paus Fransiskus Lakukan Aksi Cium Kaki Pemimpin Sudan
Delapan bulan kemudian, sang kakek Raymond Hodges akhirnya dipenjara selama 25 tahun karena kejahatannya.(*)
Source | : | metro.co.uk |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar