Bukan tanpa alasan pria 58 tahun itu memutuskan membantu anak-anak yang mengalami kekurangan.
Ayah Zhao meninggal ketika dia masih kecil. Sementara ibunya memiliki masalah mental. Jadi saat masih remaja, Zhao harus menggantungkan hidup pada orang di sekitarnya.
Dia mengingat kebaikan warga di desanya hingga ada sebutan dia telah mendapat makanan dari "100 keluarga". Karena itu, dia sangat mengerti tentang penderitaan.
Pengalaman itu yang membuat Zhao memutuskan membantu anak-anak miskin itu sebagai bentuk terima kasih kepada setiap orang yang sudah membantunya.
Keluarganya, bahkan orang yang dikenalnya mengaku heran dengan keputusannya. Apalagi sang istri yang sempat begitu kecewa ketika Zhao memutuskan menjual rumah mereka beberapa tahun sebelumnya.
Istri Zhao selalu menanyakan mengapa suaminya memberikan sebagian besar uang kepada orang asing hingga Zhao membawanya ke sebuah desa di pegunungan.
Di sana, istri Zhao melihat sendiri bagaimana sang suami telah bertindak mulia dengan mengurus anak-anak tersebut. Sejak saat itu, istri Zhao tak pernah lagi mendebatnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar