Gridhot.ID - Penguasa Inggris Raya, Ratu Elizabeth II dikenal sebagai Ratu yang amat dihormati di dunia.
Hari ini Ratu Elizabeth II merayakan hari ulang tahunnya yang ke-93.
Banyak berbagai peristiwa di dunia yang dialami oleh Ratu Elizabeth II selama memerintah kerajaan Inggris sampai sekarang.
Mengutip AFP via Kompas.com, Minggu (21/4/2019) berikut lima fakta unik Ratu Elizabeth II.
Baca Juga : Bukan Hanya Kartini, Pahlawan Wanita Indonesia Ini Ternyata Amat Dikagumi Ratu Elizabeth I
1. Berumur panjang
Sejak naik takhta pada 6 Februari 1952, sampai sekarang Ratu sudah didampingi oleh 14 perdana menteri termasuk saat Winston Churchill masih hidup.
Hal ini menjadikannya penguasa Inggris terpanjang dalam sejarah negeri Tiga Singa tersebut.
2. Tak bisa disentuh hukum
Sebagai penguasa mutlak Inggris, Ratu tak bisa diadili atau dijatuhi vonis hukuman jikalau ia bersalah selama ia berada di tanah kekuasaannya.
Baca Juga : Gegara Petugas Kelelahan, KPU Akui Salah Input Data Penghitungan Suara Pemilu 2019
Hal ini lantaran di negerinya Ratu Elizabeth II berkedudukan lebih tinggi dari Undang-undang negaranya sendiri.
3. Suka anjing
Ratu diketahui amat menyukai anjing.
Saking sukanya, ia seringkali melakukan eksperimen menyilangkan berbagai Ras anjing.
Contoh saja saat Ratu menyilangkan anjing jenis Corgi dengan Dachschund.
4. Suka Pacuan Kuda
Usai ayah Elizabeth, Raja George VI mangkat pada 1952, secara otomatis Ratu mewarisi takhta penguasa Inggris termasuk warisan harta benda.
Nah, ayah Ratu mewariskan padanya kuda balap yang sudah memenangkan 1.600 pertandingan pacuan kuda.
Mulai saat itulah Ratu menyukai pacuan kuda.
5. Tak mau jadi Ratu 'Gaptek'
Walau sudah berusia lanjut, sang Ratu ternyata seorang pecinta teknologi.
Ia amat anti menjadi orang Gagap Teknologi alias Gaptek.
Saking ambisiusnya dalam teknologi, pada tahun 1969, Ratu mengirim pesan dari bulan yang dititipkan kepada Neil Armstrong dan Buzz Aldrin.
Ratu diketahui juga sering berkicau di akun Twitternya dan Instagram.
Penobatannya sebagai penguasa Inggris juga sengaja ia siarkan di televisi yang menandai dipublikasikan untuk pertama kalinya tradisi kerajaan Inggris. (*)