Baca Juga : Tak Yakin Menang, Agar Tak Stres Seorang Caleg Mandi Kembang di Padepokan Anti Galau
Bahkan ketika usia kehamilannya sudah mencapai sembilan bulan, orang yang melihatnya hanya mengira ia seorang Laki-laki yang memiliki perut besar.
Tidak ada seorang pun yang meminta mengusap perutnya, atau bertanya kapan bayinya akan lahir.
"Orang-orang berbicara tentang perhatian yang mereka dapat ketika sedang hamil, hal-hal yang tidak aku dapatkan," kata Evan.
Baca Juga : Firasat Paranormal Wirang Birawa Menyoal Nasib Sandiaga Uno Usai Pilpres 2019 : Cari Pasangan yang Tepat!
"Untuk sebagian besar, aku suka hal ini, karena aku tidak suka perhatian atas tubuh pada umumnya. Tapi dalam beberapa hal aku juga merasa ada yang hilang," tambahnya.
Evan juga mengalami beberapa kesulitan yang harusnya tidak dialami ibu hamil.
Salah satunya adalah sulitnya berurusan dengan pihak asuransi kesehatan karena dokumennya menerangkan dia laki-laki.
Namun Evan tetap mendapatkan perawatan kesehatan yang ia butuhkan, sampai anaknya lahir tepat pada hari perkiraan lahirnya, tanpa komplikasi.
Baca Juga : Caleg Mengeluh Gagal Jadi Anggota Dewan, Warga Murka dan Kembalikan Bantuan Karpet Masjid
Saat Hempel menjenguk bayi Evan 6 hari kemudian, ia menyaksikan bagaimana Evan dan pasangannya merawat bayi mereka penuh kasih dengan melihat sang bayi menyusu pada Evan seperti umumnya bayi yang menyusu dari payudara seorang ibu.