Aksi teror ini pun mendapat kecaman besar dari negara-negara di dunia tak terkecuali Indonesia.
Dilansir Gridhot.ID dari Antaranews.com Senin (22/4/2019), Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat dunia tidak mengaitkan aksi peledakan bom di beberapa lokasi di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019), dengan agama para pelakunya.
Baca Juga : Labrak Deddy Corbuzier, Lucinta Luna Nekat Buka Baju Buktikan Dirinya Perempuan Tulen
"Ini jelas-jelas merupakan perbuatan tercela dan tidak beradab serta harus ditindak dan dihentikan. Jangan dikaitkan dengan agama pelakunya agar masalah tidak melebar kemana-mana," kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas di Jakarta, Senin (22/4/2019), seperti dikutip Antara.
Anwar mengatakan, MUI mengutuk keras peledakan bom tersebut, yang menewaskan sekitar 200 orang dan menyebabkan setidaknya 450 orang terluka.
"MUI menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban, agar mereka tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini," tambah dia.
Baca Juga : Update Real Count Pilpres 2019: Dominan di Pulau Sumatera, Pasangan Prabowo-Sandi Kalah di Ibukota
MUI berharap aparat kepolisian setempat bisa secepatnya mengungkap dan menangkap para pelaku tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut dan menyeret mereka ke pengadilan supaya bisa diadili dan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.
Selain MUI, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) juga mengecam serangan bom di Sri Lanka (21/4/2019) yang menelan ratusan korban terutama umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Melansir dari Antaranews.com (22/4/2019), Sekretaris Utama PGI Pendeta Gomar Gultom mengatakan semua tindakan kekerasan yang menebarkan teror, kebencian, dan permusuhan, apalagi yang berakhir dengan pembunuhan, bertentangan dengan ajaran agama manapun.
"Saya mengecam pelaku peristiwa ini, siapa dan dari kelompok manapun itu," kata Gomar.