"Jadi, sebisa mungkin kami (akan) menghubungkan driver perempuan kalo misalnya ada penumpang perempuan, kalau ada suplainya (mitra pengemudi perempuan)," ujar Neneng.
Sistem ini sendiri dilakukan Grab untuk mengurangi tindak kejahatan seksual terhadap perempuan yang bisa terjadi di manapun, tak terkecuali di platform Grab.
Baca Juga : Komentari Kasus Istri Andre Taulany, BPN Prabowo : Ngapain Kami Tanggapin Buang-Buang Waktu
Sistem baru Grab penjodohan penumpang dengan driver.
Neneng menambahkan, pencocokan antara pengemudi dan penumpang dari jenis kelamin ini sejatinya memang akan dilakukan secara sistem.
Artinya dalam sistem baru yang dikeluarkan oleh Grab ini, penumpang tak bisa lagi memilih pengemudinya begitupun sebaliknya.
Sistem ini juga sangat bergantung pada kesediaan pengemudi perempuan yang beada di sekitar area titik penjemputan penumpang.
Baca Juga : Komentari Kasusnya dengan Deddy Corbuzier, Jakun Lucinta Luna Buat Netizen Gagal Fokus
Misalnya, jika penumpang perempuan berada di wilayah Jakarta Utara, sementara pengemudi perempuan hanya ada di Jakarta Selatan, maka ia tidak akan mendapatkan pengemudi perempuan.
Penumpang tersebut kemudian akan mendapatkan pengemudi yang terdekat di sekitar titik penjemputannya, yang belum tentu adalah perempuan.
Sedangkan menurut laporan dari Neneng, pada saat ini mitra pengemudi Grab perempuan sudah mencapai lebih dari 1.000 pengemudi yang terdaftar.(*)