Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID- Aksi teror ledakan bom yang terjadi Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019) lalu mendapat kutukan keras dari negara-negara di dunia.
Pasalnya, ledakan yang terjadi di tiga gereja dan tiga hotel secara beruntun tersebut telah menewaskan ratusan korban jiwa.
Sampai pada saat ini, jumlah korban tewas maupun luka-luka akibat aksi teror bom ini terus bertambah.
Baca Juga : Minimalisir Kejahatan Seksual, Perusahaan Ojol di Indonesia Buat Sistem Jodohkan Penumpang dengan Driver.
Laporan pihak kepolisian Sri Lanka menyebut jumlah korban tewas yang ditemukan sehari setelah insiden mencapai jumlah setidaknya 290 orang.
Sementara itu juru bicara kepolisian mengatakan hingga Senin (22/4/2019) pagi, jumlah korban luka dilaporkan mencapai 500 orang.
Pernyataan pemerintah Sri Lanka menyebut warga negara asing berada di antara korban tewas, yaitu tiga dari India, tiga warga Inggris, dua asal Turki dan seorang warga Portugis.
Baca Juga : Kutuk Keras Aksi Teror Bom di Sri Lanka, MUI : Ini Jelas Perbuatan Tercela dan Tak Beradab
"Selain itu masih ada sembilan warga negara asing yang dilaporkan hilang, sementara ada 25 jenazah tak teridentifikasi yang diyakini adalah warga asing," kata Menteri Luar Negeri Harin Fernando.
Sampai saat berita ini ditulis, masih belum ada laporan tentang pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap serangan teror.