"Saya Tidak kan Mendahului tau Meninggalkan Salah satu diatara Mereka (Kotak Suara dan Putra Saya) tidak juga Sebagai Alasan Saya ntuk Mengeluh agar kawan2 seperjuagan saya iba dan menyuruh saya ntuk beristirahat dirumah saja...!!! Tidak...!!! Bukan spt tu tujuan yg Saya maksud...!!!," lanjutnya.
Teuku Putra menyebut ia akan tetap berada di ruang kotak suara hingga tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas kepolisian selesai.
"Saya Akan Tetap Disni sampai Tugas dan Tanggung Jawab ini Usai, Saya Akan Menjaga Kedua@ Dalam Waktu yg Bersamaan wlu berbeda Bentuk serta Keadaan@...!!! Namun Apakah saya Nanti@ Akan Lengah serta lelah dalam menjaga ke dua@...??? Tidak...!!! Sama skali tidak, krn Dialah Penguat serta Smangat Hidup saya...!!!," kata Teuku Putra.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan permohonan maafnya untuk sang jagoan kecilnya.
Pasalnya, kata Teuku Putra, ia belum bisa menemukan pengganti sosok ibu bagianaknya itu.
"Maafkan Ayah Nak...!!! Maafkan Ayah yg sampai Saat ni blum bisa memberi mu Ibu baru stelah 2½ lama@ sesudah Kepergian Ibunda mu menghadap Allah sang Maha Pencipta...!!!" ungkap Teuku Putra.
Teuku Putra pun kembali meminta maaf karena harus melibatkan putranya dalam pekerjaannya, sebab ia merasa bahwa tempat kerjanya bukanlah tempat yang aman untuk anaknya.
"Maafkan Ayah juga yg sudah mlibatkanmu kedlm kegiatan yg seharus Engkau tidak brada disini...!!! Sangat Rawan n Berbahaya...!!! Krn Ni bukan tempat yg Layak ntuk anak2 se usia mu, yg seharus@ Engkau Berlajar serta bermain sama Teman n kawan sebayamu...!!!" tulisnya.
Teuku Putra yang merasa bersalah karena telah melanggar kode etik Polri, kemudian menuliskan permohonan maafnya kepada Jendral.