Namun meski telah terjadi dua kali pertemuan antara Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump, perkembangan signifikan belum terjadi dan negosiasi dilaporkan buntu.
Korsel menyatakan mereka sudah memahami uji coba itu dan menganggap Pyongyang telah melanggar perjanjian yang disahkan pada September 2018 untuk mencegah provokasi satu sama lain.
Kim Dong-yub, analis di Seoul's Institute for Far Eastern Studies berkata, Korut jelas berusaha menunjukkan bahwa mereka mampu menghantam target apapun di Semenanjung Korea.
"Termasuk markas pasukan AS yang ditempatkan di seluruh wilayah Korsel. Di antaranya di Seoul, Daegu, serta Busan," papar Kim Dong-yub.
Terakhir kali negara komunis itu melaksanakan uji coba rudal pada November 2017.
Saat itu, Pyongyang mengklaim sukses meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-15.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Sangat Puas Setelah Melihat Uji Coba Rudal Korut"
(*)