Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Sudah hampir satu bulan berlalu sejak kejadian pembantaian sadis di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Penembakan keji yang dilakukan oleh pelaku teror Branton Tarrant telah menorehkan duka bagi masarakat dunia.
Seolah tak ada habisnya, insiden serupa kembali terjadi di sebuah masjid di High Road, di Seven Kings, London Timur.
Baca Juga : Diduga Ajak Anak Minum Kopi Campur Racun, Ibu di Pasuruan Akhiri Hidup Secara Tragis
Seorang pria dilaporkan telah memasuki sebuah masjid dan melakukan aksi penembakan.
Diyakini, pria itu masuk ketika umat muslim sedang melaksanakan salat Tarawih pada bulan Ramadhan.
Setelah suara tembakan mulai terdengar, jamaah pun mulai mengejar pria tersebut.
Baca Juga : Main-main Saat Salat Tarawih di Masjid, Sejumlah Remaja Ini Dikecam Warganet
Kendati demikian, tak ada penangkapan yang dilakukan.
Mengutip Daily Star, juru bicara kepolisian menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Pada pukul 10.45, Kamis (9/5/2019) dilaporkan seorang pria masuk masjid dengan membawa senjata api di High Road di Seven Kings," ujar juru bicara kepolisian.
"Pria tersebut dibawa keluar dari dalam masjid oleh para jamaah setelah suara tembakan terdengar," sambungnya.
Pada saat sampai di lokasi kejadian, polisi menyita pistol yang digunakan dan ternyata kosong.
Mereka juga mengonfirmasi bahwa penembakan itu tindak diperlakukan sebagaimana terkait aksi terorisme.
Polisi menambahkan, siapa pun yang memiliki informasi yang terkait peristiwa penembakan tersebut diminta untuk menghubungi polisi.
Baca Juga : Pilih Menata Sandal Jamaah, Ini Alasan Kenapa Jovita Si Gadis Pemulung yang Viral Tak Ikut Salat
Beberapa pengguna internet lantas mengomentari insiden penembakan itu.
"Seseorang baru memasuki masjid di Seven Kings, dia membawa pistol tetapi diusir," ungkap salah seorang netizen.
"Ini gila! Saat salat Tarawih, ada insiden yang melibatkan senjata api," tulis yang lainnya. (*)