Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Kamis (23/5/2019) pagi, aksi kerusuhan tolak pengumuman hasil Pemilu 2019 sudah mulai mereda.
Massa yang sebelumnya masih terlibat benterok dengan petugas kepolisian di depan kantor Bawaslu juga sudah mulai meninggalkan lokasi.
Namun para petugas keamanan seperti Polisi dan TNI masih terlihat berjaga dan siap siaga di beberapa titik untuk menghadapi hal-hal yang tak diinginkan.
Baca Juga: Lembaga Pers Tuntut Pertanggungjawaban Untuk Jurnalis yang Jadi Korban Aksi 22 Mei
Selain di depan kantor Bawaslu, situasi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, berangsur kondusif dari serangan perusuh, Kamis (23/5/2019) dini hari.
Massa serentak mundur perlahan hingga keadaan membaik.
Pembubaran massa demo tersebut juga tak berlangsung mudah dan secara langsung.
Beberapa usaha dilakukan pihak kepolisian dan TNI untuk berusaha memukul mundur massa.
Beberapa kali pihak keamanan terpaksa harus melepaskan tembakan gas air mata untuk menghadang massa yang anarkis.
Namun, sebuah kisah datang dari seorang personel Marinir yang menceritakan proses pembubaran massa yang rusuh di daerah Slipi, Jakarta Barat hanya dengan dialog singkat.