Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Tertangkapnya enam tersangka pemasok senjata sekaligus eksekutor dibalik kerusuhan 22 Mei membuka jalan bagi pihak kepolisian untuk semakin mudah mengungkap siapa dalang dibalik tragedi ini.
Selain adanya pemeriksaan, ternyata keenam tersangka itu telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap empat tokoh negara dan juga pimpinan lembaga survei Pilpres 2019.
Sejumlah barang bukti seperti senjata api laras panjang dan laras pendek beserta pelurunya serta rompi antipeluru berhasil diamankan.
Baca Juga: Identitas Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Satu Perempuan Lima Laki-laki
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Senin (27/5/2019), Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal telah melakukan jumpa pers di Kantor Menkopolhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, didampingi Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI.
Pihaknya memaparkan identitas para tersangka sekaligus motifnya.
Enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF alias Fifi.
Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Incar 4 Tokoh Negara dengan Tebusan Ratusan Juta
M Iqbal juga mempertontonkan sejumlah senjata api ilegal dan senjata api rakitan yang digunakan dalam aksi kerusuhan 22 Mei.
Adapun rincian dari senjata api yang diamankan tersebut adalah:
1. Sepucuk pistol jenis revolver taurus kaliber 38 dan dua box peluru kaliber 38 berjumlah 39 butir.
2. Sepucuk pistol jenis Major kaliber 52 dan sebuah magazine serta lima butir peluru.
3. Sepucuk senpi laras panjang rakitan kaliber 22.
4. Sepucuk senpi laras pendek rakitan kaliber 22.
Ia juga memaparkan para tersangka awalnya menerima perintah untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.
Namun, pihaknya masih belum mau membongkar siapa kelima orang yang dijadikan sasaran itu.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menunjukkan satu unit senjata serbu jenis M4, satu unit pistol, dan satu unit revolver yang akan dipakai kelompok tertentu saat demonstrasi 22 Mei.
Mengutip dari Antaranews, Kapolri menunjukkan senjata-senjata itu saat jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemen Polhukam), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Jumpa pers dihadiri, antara lain, Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Menkominfo Rudiantara.
Baca Juga: Awalnya Mengira Sakit Perut, Seteleh di Periksa Ada 7 Sendok Baja di Lambung Pria Ini
Sambil mengangkat senjata M4, Tito juga memperlihatkan alat peredam suara senapan buatan Amerika Serikat itu.
"Diberi peredam agar tidak terdengar suaranya," katanya menegaskan.
Senapan juga sudah didesain agar bisa dipasangi teleskop sehingga bisa sebagai senjata sniper, katanya.
Kapolri mengatakan bahwa senjata itu akan dipakai untuk menembak massa yang akan berdemonstrasi 22 Mei dengan tujuan agar seolah-olah dilakukan oleh aparat sehingga menimbulkan kemarahan publik.
Ia mengatakan bahwa Polri juga menangkap tiga orang dengan barang bukti satu pucuk pistol jenis glock, sepucuk revolver, dan 12 dus peluru.
Kedua senjata api itu, kata Tito, juga akan dipakai untuk menembak massa aksi 22 Mei dengan tujuan agar seolah-olah dilakukan oleh aparat TNI atau Polri.(*)