Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Polisi mengungkap adanya kelompok ketiga yang ingin menciptakan martir dalam aksi menolak hasil pilpres pada 21- 22 Mei di depan Gedung Bawaslu.
Tertangkapnya kelompok ketiga dalam kerusuhan 22 Mei itu membuka jalan bagi pihak kepolisian untuk semakin mudah mengungkap siapa dalang dibalik tragedi ini.
Selain adanya pemeriksaan, ternyata keenam tersangka itu telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap empat tokoh negara dan juga pimpinan lembaga survei Pilpres 2019.
Sejumlah barang bukti seperti senjata api laras panjang dan laras pendek beserta pelurunya serta rompi antipeluru berhasil diamankan.
Anggota kelompok yang dipimpin oleh HK ini berbaur dengan massa dan mengincar orang-orang yang dijadikan martir.
"21 mei 2019 tersangka HK dengan membawa senjata revolver taurus 38 beserta tim turun ke depan bercampur dengan massa aksi pada tanggal 21 untuk melakukan aksinya, dengan peserta aksi lainnya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).
Baca Juga: Identitas Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Satu Perempuan Lima Laki-laki
Menurut Iqbal, dalam menjalankan aksinya ini, HK dibantu oleh sejumlah rekannya yakni AZ, TJ dan IR.
Mereka mendapatkan senjata dengan membelinya dari AF dan AD. Iqbal turut menunjukkan senjata yang disita sebagai barang bukti.