"Namun ia berhenti, katanya main musik itu haram," lanjutnya.
Biasanya di daerah Wirogunan, ada musik campur sari diputar kala ada yang menikah. Tapi Rofiq bahkan mengeluarkan ancaman kalau musik diputar.
"Dia menolak musik campur sari saat kakaknya menikah, dan mengancam akan minggat dari rumah," tambahnya.
Sejak lulus 3 tahun lalu dari MAN 2 Solo, Rofiq bekerja di pabrik roti. Rofiq tak pernah aktif di bidang keagamaan di lingkungan rumah, namun setelah bekerja di pabrik roti, pada pertengahan 2018 bahkan dia pernah meninggalkan rumah 1 - 2 bulan dengan alasan belajar agama.
"Keluarga tidak ada yang tahu tujuan Rofiq pergi kemana," jelas dia.
Kini pemuda berinisial RA dirujuk ke RS Bhayangkara Semarang, Selasa (4/6/2019) pukul 05.25 WIB setelah sebelumnya sudah ditangani di RS Dr Moewardi Jebres, Solo.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar