"Ku bilang belum, terus kawan itu bilang kalau pabrik terbakar. Aku langsung lari menerobos lokasi kebakaran."
"Ku tengok tumpukan mayat di ruangan, sama mayat Yuli Fitriana istriku dan anakku, Syifa," katanya di Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat (21/6/2019) petang.
Diceritakan Sofyan, anaknya sudah duduk di kelas lima sekolah dasar.
Setiap pulang sekolah, korban langsung mendatangi pabrik karena tidak ada orang di rumah.
Sambil menahan air matanya yang meleleh, Sofyan mengaku tak punya firasat apa-apa sebelum kejadian tragis ini.
"Sedih kali aku, istriku udah tiga tahun kerja di sana,” katanya lantas beranjak.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar