5 Potret Pengabdian Mantri Patra yang Tetap Bertahan di Pedalaman Papua Hingga Ajal Tiba

Pada awal Februari lalu, Mantri Patra bersama seorang rekannya diantar dengan helikopter ke Kampung Oya.

Mereka dijadwalkan bertugas selama tiga bulan dari Februari hingga Mei untuk kemudian dijemput kembali diganti petugas berikutnya.

Hingga akhir Mei 2019 belum juga ada helikopter yang datang menjemput.

Baca Juga: Belum Sempat Serang Freeport, KKB Papua Sudah Tak Kuat Kena Nyinyiran Netizen Indonesia, Minta Perdamaian dan Keadilan Saja

Persediaan bahan makanan berupa beras, minyak goreng yang dibawanya pada tiga bulan lalu pun telah lama habis.

Demikian pula stok obat-obatan, semuanya telah habis dipakai.

Baca Juga: Kisah Pilu Ayah Bharada Aldy Saat Pertama Kali Dapat Kabar Duka Putra Kebanggaannya Gugur Tertembak KKB Papua

Namun, Patra yang tinggal seorang diri setelah temannya sesama perawatmemutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki memilih tetap bertahan.

Dikutip GridHot.ID dari unggahan akun FacebookRos Milka Kamma, berikut 5 potret pengabdian Mantri Patra di pedalaman Papua, semasa hidupnya.

1. Terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya

Facebook Ros Milka Kamma

Potret pengabdian Mantri Patra di pedalaman Papua.

Meski harus berjuang seorang diri, Mantri Patra tetap melayani dan mengobati warga yang sakit.