"Waktu saya menawarkan untuk memberikan maskawin 3 butir ayam kampung, dia respons biasa saja, tidak keberatan dengan hal itu," kata Agus yang bekerja menjadi cleaning service (CS) di Rumah Sakit Praya, Lombok Tengah.
Agus menyebutkan, tidak melakukan resepsi perkawinan adat sasak yang pergi nyongkolan atau berkunjung ke rumah mempelai perempuan dengan diiringi gendang belek atau tabuhan genderang.
"Resepsi perkawinan kami sangat sederhana, kami tidak pergi nyongkolan, karena kondisi perekonomian yang minim," kata Agus.
Dia menilai, istrinya sangat pengertin atas kondisinya.
Baca Juga: Kecewa Gugatannya Ditolak MK, Prabowo Akan Berupaya Tempuh Jalur Hukum Lain
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar