Beasiswa dari Vatikan Saat bertemu kedua kali, Dewi mengaku sangat bahagia.
Ia mengaku hanya satu-satunya yang berkesempatan bersalaman dan diberi kesempatan memperkenalkan diri.
Dewi berkesempatan ke Vatikan untuk kedua kali setelah mendapat beasiswa dari Pemerintah Vatikan melalui Dewan Kepausan.
Di sana, ia belajar dialog lintas agama di Roma dan Vatikan selama enam bulan.
"Saya saja yang salaman kala itu. Saya perkenalkan diri saya kepada Paus dan saya minta beliau doakan untuk saya dan untuk perdamaian dunia. Ini bukan kali pertama saya berjabat tangan dengan beliau, ini yang kedua," katanya.
Di depan Paus, Dewi mengenalkan bahwa dia adalah Muslim dari Indonesia.
"Beliau (Paus) katakan iya dan akan mendoakan. Dalam perkenalan, saya katakan bahwa saya Muslim dari Indonesia," ujarnya.
"Kesan bertemu kedua, saya lebih berbahagia lagi karena untuk kedua kali juga saya bisa sedikit menyampaikan sesuatu. Saya merasa mendapat berkah luar biasa ketika didoakan," ujarnya.
Dialog lintas agama Dijelaskan Dewi, pengalaman bertemu Paus Fransiskus membuatnya semakin yakin bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai.
Menurut dia, dialog lintas agama yang dilakukannya tidak saja berkumpul dan mengobrol. Lebih dari itu, hidup bersama saling menghargai tanpa mempermasalahkan latar belakang agama.