Seperti dijelaskan oleh seorang pakar biologi dan kesehatan jiwa, Michael Nahm, terminal lucidity dapat diartikan sebagai “munculnya kejernihan dan ketajaman mental pada pasien yang tak sadarkan diri, mengalami gangguan kejiwaan, atau sangat lemah beberapa saat sebelum ajal menjemput.”
Sutopo Memperlihatkan Korset yang Menahan Tulangnya yang Bengkok.
Menurut penelitian oleh Michael Nahm dan timnya dalam jurnal Archives of Gerontology and Geriatrics, kondisi ini bisa dialami pasien kira-kira beberapa hari, jam, atau menit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Dihimpun dari berbagai studi kasus di seluruh dunia, terminal lucidity paling banyak terjadi pada pasien yang mengidap berbagai penyakit yang menyerang otak.
Mulai dari tumor otak, trauma pada otak, stroke, meningitis (radang selaput otak), Alzheimer, dan skizofrenia.
Baca Juga: Reaksi Sutopo Purwo Nugroho Saat Ketemu Raisa Secara Langsung
Namun, tak menutup kemungkinan pasien penyakit kronis lainnya juga sempat “sembuh” hanya beberapa saat sebelum meninggal.
Apa yang terjadi selama pasien sempat membaik? Berbagai laporan yang berhasil dicatat secara medis menunjukkan kondisi yang berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya.
Hingga saat ini, belum ada analisis ilmiah yang cukup kuat untuk menjelaskan mengapa fenomena ini sering terjadi dan apa penyebabnya.
Salah satu teori yang sedang diteliti lebih dalam menduga bahwa saat pasien menderita penyakit kronis, volume otak akan sedikit menyusut.