Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Beberapa bulan lalu, fenomena seorang pengemis bermobil ramai dibicarakan di media sosial maupun di tengah publik.
Seperti dikabarkan Gridhot.ID, pengemis bernama Herman atau sering disapa Abah Nur itu adalah warga Cisauk, Camplang RT 5/ RW 1, Cibungbulang Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, Herman telah terciduk Satpol PP Kota Bogor pada Rabu (20/3/2019).
Baca Juga: Fenomena Kambing Bernama Remos, Bertampang Ganteng dan Fotogenik Buat Publik Terpana
Setelah diperiksa, beberapa fakta tentang Herman pun terungkap.
Ia kerap membawa mobil tiap berangkat mengemis dan meminta - minta belas kasihan pengendara yang melintas di jalan KH Soleh Iskandar dan Jalan KH abdulah bin Nur, Kecamatan Tanah Sarela, Bogor pada saat siang dan sore.
Setelah dimintai keterangan ketika itu Herman masih diberi belas kasihan dan dilepaskan oleh pihak Satpol PP.
Namun belakangan ini kembali dikabarkan TribunnewsBogor.com Selasa (9/7/2019), Herman kembali dijaring oleh Dinas Sosial Kota Bogor karena kedapatan sedang mengemis di Simpang Jalan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (9/7/2019).
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Azrin Samsudin membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar, kami terima laporan dari warga dan langsung dicek kelapangan oleh Dinsos," katanya saat dihubungi TribunnewsBogor.com ketika sedang mengikuti kegiatan kementerian sosial di Bandung.
Sementara itu Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Lainnya Tubagus Abbas menjelaskan bahwa saat dicek ke lokasi sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi Herman sedang melakukan aktifitasnya mengemis.
Herman pun dihampiri oleh petugas dan diperiksa.
"Kita meluncur sekitar pukul 09.00 WIB pas kita lihat ada dia di simpang McD itu terus kita bersama babinsa babinmas kabupaten terus ke aparat desa kita serahkan yang bersangkutan karena warga kabupaten," katanya.
Abbas menjelaskan pada saat ditanyai mengenai kembalinya Herman turun ke jalan, ia malah tertunduk sedih.
Herman pun menjelaskan kembali keadaannya yang sebenarnnya.
Sangat berbeda dengan yang dibicarakan orang dan viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kini ia tinggal di Bogor dengan menumpang di rumah sang anak.
Saat ditanya keberadaan mobil, Herman mengaku bahwa mobil tersebut bukan miliknya.
Seperti yang pernah dikatakan dulu di Dinas Sosial Kota Bogor, Rabu (20/3/2019).
"Iya sudah tau, tadi pagi sebelum berangkat, tau dari anak saya, iya (masih ngemis) karena saya enggak punya salah, apa yang di media sosial itu kan bohong, saya belum punya mobil, enggak ada mobil, katanya juragan angkot itu juga bohong," kata Herman.
Mobil itu hanyalah mobil sewaan untuk memudahkan mobilitasnya saat mengemis.
Dari pengakuan Herman, mobil itu disewanya dengan harga Rp 80 ribu per hari.
"Mobil itu sewa, kalau enggak percaya bisa saya panggil yang punya nya, sewanya Rp 80 ribu setengah hari hanya sampai pukul 12.00 WIB," katanya.
Selain menyewa mobil, ternyata Herman juga menyewa sopir untuk antar jemput dirinya saat mengemis karena ia mengaku tak mampu berjalan kaki jauh.
"Iya Rp 80 ribu itu sudah sama sopir, jadi setengah hari," katanya.
Baca Juga: Tragis, Alat Kelamin Seorang Suami Dipotong Istrinya karena Tak Mau Diajak Berhubungan Badan
Sementara itu, Abbas pun juga mengakui kebenaran keadaan dari Herman.
"Saya lihat mah tadi itu beliau maaf ya rumahnya sederhana tidak besar, dan berada masuk dalam gang, gang kecil hanya cukup motor saja, sebelahnya itu tempat mungut sampah, kata saya sih kondisinya tidak seperti yang dibicarakan orang punya istri banyak, kaya terus punya mobil begitu dan saya tanya tidak punya mobil kadang dia naik angkotan kadang naik grab," ujarnya.
Saat diminta untuk mencari pekerjaan lain, Herman dan keluarga pun tetunduk sedih.
Baca Juga: Punya Niat Memperkosa Mantan Pacar, Pria Ini Rela Tak Mandi Selama Sebulan untuk Susun Strategi
Bahkan sang anak dan keluarganya sudah memberitau Herman agar tidak kembali ke jalan.
"Iya anak sama dia juga sedih, anaknya juga bilang biarin dia yang banting tulang katanya, ya mungkin namanya orangtua kali ya," katanya.
Saat ini Herman sudah diserahkan kepada pihak Kabupaten Bogor untuk dibina dan diberikannketerampilan agar tidak kembali turun ke jalan.(*)