Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sembunyi di Balik Belukar, KKB Kembali Berulah Tembaki Tentara yang Sedang Istirahat Saat Kawal Pembangunan Jalan Trans Papua

Dewi Lusmawati - Minggu, 21 Juli 2019 | 08:15
Tak kuat kena nyinyir netizen Indonesia KKB Papua minta keadilan dan perdamaian
FB TPNPB

Tak kuat kena nyinyir netizen Indonesia KKB Papua minta keadilan dan perdamaian

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali berulah.

Sempat melakukan serangan besar-besaran terhadap para pekerja pembangunan jalan Trans Papua pada Desember 2018 lalu, kini mereka kembali menyerang tentara yang tengah mengawal pembangunan jalan Trans Papua.

Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua kembali berulah pada Sabtu (20/7/2019).

Baca Juga: Dituding KKB Papua Perkosa Wanita dan Anak-anak, TNI Bongkar Rekaman Video Aktivitas Mereka di Nduga

Dikutip GridHot.ID dari Antara, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan seorang prajurit TNI gugur ditembak ketika sedang menjalankan tugas mengamankan pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Nduga.

"Gerombolan separatis Nduga kembali berulah, seorang anggota pengamanan pembangunan jalan transPapua gugur sebagai pahlawan pembangunan," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (20/7/2019) seperti dikutip.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi tepat di lokasi pembangunan jembatan Sungai Yuguru sebagai bagian dari proyek strategis nasional jalan transPapua Wamena-Mumugu, di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua.

Baca Juga: Bahagia di Atas Penderitaan TNI, KKB: Helikopter Hilang Kontak dan Jatuh Pertanda Alam Papua Mendukung Perang Kemerdekaan

Dimana telah terjadi aksi penembakan oleh kelompok separatis Berenjata (KSB) yang diduga dari kelompok Egianus Kogoya terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pengamanan pembangunan jembatan Yuguru-Kenyam.

"Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, sholat, makan (Isoma). Secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang Isoma," jelasnya.

Kejadiannya, ungkap dia terbilang sangat singkat, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara 'Hit and Run'.

"Pelaku di perkirakan berjumlah beberapa orang. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," tambahnya.

Baca Juga: Tak Ingin Masa Depan 13 Anaknya Tambah Suram, Mantan Ajudan Tinggi KKB Putuskan Kembali ke NKRI

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi
YouTube Antara TV

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi

Terkait peristiwa itu, pasukan TNI langsung melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat dan setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.

"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan helly dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat Helly," lanjutnya.

Namun karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, kata dia proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam ini.

Baca Juga: Berulah Lagi, KKB Pimpinan Egianus Kogoya Tembak Mati 1 Anggota TNI Saat Patroli Pembangunan Jalan Trans Papua

"Berdasarkan laporan yang diterima bahwa pada pukul 14.10 WIT korban, Prada Usaman Hambela akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai pahlawan pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," jelasnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas, Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TP
facebook/TPNPB

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TP

"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.(*)

Source :Antara kompas

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x