Sementara itu, dikutip dari Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) @BNPB_Indonesia, tampak dalam video yang dibagikan, abu tebal mengepul tinggi dari kawah erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
Dalam keterangan dituliskan, kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut.
Banyak warga yang berlarian panik di sekitar Gunung Tangkuban Parahu seiring terjadinya erupsi Gunung Tangkuban Parahu sore ini.
Baca Juga: Beredar Video Hoax Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Angkat Bicara
Kumandang takbir terdengar di berbagai penjuru lokasi wisata Gunung Tangkuban Parahu.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik," tulis BNPB.
Untuk sementara waktu, BNPB menyebut Gunung Tangkuban Parahu berstatus Level I (Normal) meski mengalami erupsi.
Baca Juga: Penampakan Terbaru Pulau Panjang yang Menjelma Jadi Zona Kematian Pasca Erupsi Gunung Anak Krakatau
"Ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia," imbuh BNPB di Twitter.
Telah terjadi erupsi G. Tangkuban Parahu, Jawa Barat pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 15:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut). #ErupsiTangkubanParahu #Erupsi #GunungTangkubanParahu #GunungApi #SiapUntukSelamat pic.twitter.com/pTe6VF3qiD
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) July 26, 2019
Proses evakuasi sendiri masih dilakukan untuk pengunjung dan masyarakat yang berada di atas.
Sebelumnya, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terpantau aktif sejak Senin (22/7/2019).
Source | : | Twitter,kompas,http://www.vsi.esdm.go.id |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar