Sedangkan harga tanah yang dekat dengan pemukiman biasanya dihargai Rp 25 juta.
Dengan munculnya informasi akan dijadikan ibu kota, tanah melonjak menjadi Rp 40 juta per kavling dan Rp 100 juta per kavling bila dekat dengan pemukiman atau naik empat kali lipat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Manuhing Sugiarto menghimbau agar masyarakat tidak perlu ambil langkah spekulatif dengan aksi jual beli tanah.
"Lokasinya saja belum dipastikan titiknya, kok sudah pada jual beli,nanti kalau salah kan rugi besar, tidak usah beli-beli tanah dulu," kata Sugiarto.
Berdasarkan informasi, Presiden Jokowi usai mengunjungi Kecamatan Manuhing, Gunung Mas pada Mei 2019 mulai menaruh hati dengan lokasi tersebut.
Namun, hingga saat ini kajian masih dilakukan.
Data menunjukkan, prediksi kebutuhan lahan untuk Istana Negara akan memakan luas sekitar 121 hektare, jika administrasi tanah milik warga tidak diperbolehkan degan cara yang benar, ditakutkan lahan yang terkena dampak pembangunan tidak akan mendapat ganti rugi.
Sugiarto menghimbau agar masyarakat tidak terbawa isu menganai tingginya harga tanah yang akan diganti nantinya, menyusul pembangunan Istana Negara yang akan dicanangkan.
(*)