Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gugur Saat Bertugas di Papua Gara-gara Digigit Ular Death Adder, Bripka Desri Sahrondi Sempat Tangkap dan Masukan Ular ke Dalam Botor Air Mineral

Candra Mega Sari - Rabu, 31 Juli 2019 | 10:54
Bripka Desri Sahrondi (40) tewas digigit ular.
Kolase Facebook Desri Sahrondi dan Dok: Sat Brimob Polda Sumbar

Bripka Desri Sahrondi (40) tewas digigit ular.

Perlu digaris bawahi, first aid yang salah menyebabkan kondisi korban masuk ke fase yang menjadikan organ tubuh rusak dan membutuhkan antivenom.

Tri menyampaikan, anti venom (obat penawar) ular jenis ini belum diproduksi di Indonesia, melainkan hanya dibuat di Australia.

Baca Juga: Pesan Terakhir Bripka Rachmat di Grup WhatsApp Anggota Polisi Sebelum Diberondong 7 Peluru oleh Juniornya, Brigadir Rangga

"Harganya mahal, sekitar Rp 80-an juta satu vialnya. Saya pernah membei antivenom death adder. Prosedur impor pun tidak mudah, harus mengurus ijin impor dulu yang bisa membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan," tutur Tri.

Tri menjelaskan, ular death adder banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku.

"Saya pernah menemuinya (ular death adder) dari daerah Jayapura, Manokwari, Sorong, Timika. Itu di mana-mana (ditemukan). Di hutan, rumah, jalan, atau sungai," ujar Tri.

Baca Juga: 4 Fakta Jodi, Bocah SD yang ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki Ternyata Anak Yatim dan Tinggal di Gubuk Kecil Bersama Kakek Neneknya

Kini jenazah almarhum Bripka Desri Sahroni pun telah dimakamkan di kampung halamannya di Salido, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Jenazah dimakamkan dengan upacara kedinasan Selasa (30/7/2019) pukul 11.00 WIB.

(*)

Source :Kompas.comANTARA

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x