Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makan Kulit Jeruk Hingga Latihan Cincin yang Beda dari Biasa, Aurellia Diduga Dapat Perlakuan Berlebih dari Seniornya Saat Latihan Paskibraka, Sang Ayah: Jika Komplain, Hukuman Akan Makin Berat

Siti Nur Qasanah - Sabtu, 03 Agustus 2019 | 15:05
Potret Aurellia semasa hidup.
Instagram/@benyamindavnie

Potret Aurellia semasa hidup.

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Salah satu anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk upacara bendera 17 Agustus 2019 diketahui meninggal dunia, Kamis (1/8/2019) di kediamannya.

Petugas tersebut diketahui bernama Aurellia Qurrota Ain yang merupakan siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong.

Dikutip GridHot.ID dari Kompas.com, Farid Abdurrahman, ayahanda dari Aurellia mengatakan bahwa putrinya itu berlatih Paskibraka dengan semangat dan serius.

Baca Juga: 6 Potret Ami Gumelar, Istri yang Dinikahi Taufik Hidayat Usai Pertunangannya dengan Deswita Maharani Kandas di Tengah Jalan

Tidak jarang, para anggota termasuk Aurellia mendapat hukuman dari para seniornya.

Kendati demikian, Aurellia memilih untuk tidak meminta tolong orangtuanya agar komplain kepada para senior karena pola latihan tersebut.

Farid menyebut, jika orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.

"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap Farid saat ditemui di rumahnya yang terletak di perumahan Taman Royal II, Tangerang Kota, Jumat (2/8/2011).

Baca Juga: Jasadnya Dipenuhi Lebam Membiru, Sang Ayah Ungkap Gelagat Tak Biasa Aurellia Sebelum Tewas, Jadi Pendiam Hingga Minta Orangtua Pulang Lantaran Kangen

Aurellia tidak memberi tahu perlakuan yang dia alaminya sedari awal. Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.

"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior. Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," terang Farid.

Selama latihan, Farid mengatakan, Aurellia mengalami beberapa perlakuan yang dinilai berlebihan dari para senior Aurellia.

Baca Juga: Wakil Walikota Sebut Paskibraka Kota Tangsel Tidak Meninggal Karena Sakit, Keluarga Heran Ada Luka Lebam di Tubuh Jenazah Aurellia, Paman Siap Tuntut Pemkot Tangerang

Aurrelia sempat disuruh makan jeruk dengan kulit-kulitnya, hingga push up dengan tangan dikepal.

Aurellia Quratu Aini (jilbab hitam) semasa hidup bersama ibunya
Warta Kota/Andika Panduwinata

Aurellia Quratu Aini (jilbab hitam) semasa hidup bersama ibunya

Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrelia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.

"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.

Sebelumnya, diberitakan Warta Kota, Romi selaku paman Aurellia menilai kematian ponakannya itu terlihat janggal.

Baca Juga: Seolah Firasat Bagi Keluarga, Aurellia Tulis Sendiri Diary Merah Putih di Malam Sebelum Meninggal Dunia: Ini Latihan Terakhir Paskibra...

Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini. Bahkan ia menyebut tubuh Aurellia itu lebam-lebam.

"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya saat ditemui di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).

Tak hanya pamannya yang bernama Romi, paman Aurellia yag bernama Indra juga menerangkan bahwa latihan kegiatan Paskibraka di Tangerang Selatan yang diikuti keponakannya itu sangat keras.

Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Aman Rukisah, Polisi Terpaksa Tembak Buaya yang Masih Menggigit Tubuh Sang Petani Asal Aceh Namun si Predator Masih Bisa Melarikan Diri

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat melayat almarhum Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangsel di kediamannya di bilangan Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/9/2019).
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat melayat almarhum Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangsel di kediamannya di bilangan Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/9/2019).

"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin. Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari-jari cincin tangan menghitam," ujar Indra.

Indra pun kaget dengan kejadian itu. Menurutnya, latihan tersebut berbeda dengan kegiatan Paskibraka lainnya.

"Saya juga Paskibraka. Keluarga kami Paskibra. Ayah dan ibu Aurel juga Paskibra, tapi latihannya tidak sekeras itu," paparnya.

Baca Juga: 5 Potret Maxwell Armand, Almarhum Mantan Suami Pertama Jennifer Jill Istri Ajun Perwira, Bukan Sekedar Pengusaha Biasa, Tapi Pemimpin Perusaaan Besar Ternama

Sebagai informasi, Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota. Sedangkan, Paskibra merupakan pasukan pengibar bendera yang bertugas di sekolah. (*)

Source : Warta Kota Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x