Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Pemadaman listrik yang terjadi diwilayah Jabodetabek serta Jawa Tengah pada Minggu (4/8/2019) ternyata ytak hanya menghebohkan masyarakat Indonesia saja.
Gangguan pemadaman listrik ini dikabarkan juga telah menjadi sorotan media internasional.
Di media sosial, situasi yang jarang terjadi di ibu kota tersebut disebut sebagai 'Jakarta blackout'.
Pada Senin (5/8/2019), pemadaman listrik yang terjadi lebih dari 10 jam ini disoroti oleh media berita Australia Abc.net.au.
Melansir dari Abc.net.au, pihaknya telah memberitakan bahwa aliran listrik mulai kembali terdistribusikan di area Jakarta dan sekitarnya pagi ini.
Dalam berita berjudul "Jakarta comes back online after power blackout hits 10 milion for nine hours", media berita asal Australia itu juga menyebut listrik padam telah memengaruhi sekitar 100 juta orang di Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.
Selain itu, Abc.net.au juga mengabarkan bahwa banyak warga ibu kota yang mengungsi ke tempat-tempat yang memiliki daya listrik berbasis generator, seperti di hotel, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran.
Sementara itu, media berita asal Qatar, Al Jazeera, juga turut memberitakan isu Jakarta blackout itu.
Mengutip dari Al Jazeera, telah dikabarkan tentang kembalinya secara bertahap aliran listrik di Jakarta dan sekitarnya.
Dituliskan pula bahwa PLN sempat mengaktifkan 17 gardu listrik di sekitar Jakarta pada hari Minggu, sekitar pukul 21.00 WIB, dan dua sisa lainnya masih terus diperbaiki.
Namun, tidak lama kemudian, empat dari 17 gardu yang telah diaktifkan kembali mati, mengakibatkan listrik padam berlanjut hingga Senin pagi.
Sementara itu, BBC juga turut mengabarkan tentang berakhirnya kondisi "Jakarta blackout" pada hari Senin.
Outlet media asal Inggris itu juga menyebut tentang kembali beroperasinya jaringan kereta rel listrik (KRL), setelah sehari sebelumnya terganggu di semua jalur akibat listrik padam.
Baca Juga: Pakai Spidol, Karcis Parkir Mall Botani Bogor Terpaksa Ditulis Manual Gara-gara Listrik Mati
Sebelumnya, menurut siaran pers yang diterima GridHot.ID Minggu (4/8/2019), Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN juga telah mengeluarkan surat resmi permohonan maaf.
Dalam selebaran tersebut, ia menjelaskan secara rinci penyebab pemadaman listrik ini.
Beberapa penyebab pemadaman ini antara lain adalah Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off).
Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," tulisnya.
Di Jawa Barat Jabar terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area sbb : Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.
“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal” Tutup Made.
Dari sisi perbaikan penyebab gangguan sudah dilaksanakan pengamanan GSW yang putus, dan penyalaan kembali GT di Suralaya.
Selain itu akan dilaksanakan scanning assesmen kondisi GSW yang se type dan pengaturan beban dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.
Sementara itu melansir dari Tribunnews.com (4/8/2019), dikabarkan pemadaman listrik tersebut juga diakibatkan karena gangguan yang terjadi pada sisi transmisi ungaran dan pemalang 500 kV.
Gangguan ini yang menyebabkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan lalu iikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian jawa barat dan jawa tengah mengalami pemadaman.(*)