Diwartakan TribunJakarta.com, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan tidak ada kontak fisik apa lagi kekerasan fisik pada pendidikan dan pelatihan (diklat) Paskibraka Tangsel.
"Dalam pelatihan pun kami tidak ada kontak fisik dalam latihan itu tidak ada. Dalam pelatihan yang sudah disepakati tim semuanya ya standard pola pembinaan. Ya kalau hukuman, hukuman biasa," ujar Ketua PPI Tangsel, Warta Wijaya saat ditemui di Pemkot Tangsel, Ciputat, Jumat (2/8/2019).
Warta menjelaskan diklat para calon paskibraka itu sudah mukai dari 1 Juli 2019 di bawah binaan PPI sampai 21 Juli 2019.
Setelah itu, dari 22 -31 Juli 2019, pelatihan dibina oleh anggota TNI dari Batalyon Kavaleri 9.
Mereka berlatih setiap Senin sampai Kamis, lalu Sabtu dan Minggu. Sedangkan, Jumat libur.
Setiap latihan para peserta diklat sudah harus datang pukul 06.00 WIB dan pelatihan selesai maksimal 16.30 WIB.
Warta juga menegaskan bahwa porsi latihan bagi para calon paskibraka tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Porsi latihan itu sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan dari kaveleri pun bukan pertama kali. Dia sudah beberapa kali bergabung bersama kami, karena memang setiap tahunnya Paskibraka diiringi dengan militer berbeda2, tahun ganjil itu dengan Yon Kavaleri, tahun genap dengan Arhanud," ujarnya.