Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fakta Unik Sejarah Sang Saka Merah Putih, Buah Tangan Fatmawati dari Perwira Jepang Hingga Bercerita Soal Sprei dan Tenda Warung Soto Seharga Rp 500 Sen

Nicolaus - Rabu, 14 Agustus 2019 | 13:10
Pasukan Paskibraka bertugas menaikan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Prokla
DANY PERMANA/TRIBUNNEWS

Pasukan Paskibraka bertugas menaikan Bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-detik Prokla

Namun, lantaran dianggap kekecilan, karena panjangnya hanya 50 centimeter, dia pun berencana membuat kembali bendera tersebut.

Namun, saat membuka lemari pakaiannya, Ibu Fat hanya menemukan selembar kain putih bersih bahan seprai dan tak punya kain berwarna merah sama sekali.

Baca Juga: Buka Suara Soal Kematian Briptu Heidar, Ibu Almarhum Bertanya-tanya Kenapa Anaknya Tewas, Sementara Alfonso Lolos: Polri Jangan Hanya Cari Pelaku, Rekan Anak Saya Harus Diperiksa

Bendera Pusaka dikibarkan
(IPPHOS/Frans Mendoer)

Bendera Pusaka dikibarkan

Disaat yang bersamaan, seorang pemuda bernama Lukas Kustaryo (Di kemudian hari masuk militer dengan pangkat terakhir Brigjen) yang berada di kediaman Soekarno.

Ibu Fat kemudian menyuruh pemuda ini untuk mencari kain merah untuk bendera pusaka.

Menurut penuturan Lukas Kustaryo, pada majalah Intisari edisi Agustus 1991, dia lantas berkeliling dan akhirnya menemukan kain merah yang tengah dipakai sebagai tenda sebuah warung soto.

Baca Juga: Tak Terima Anjing Kesayangannya Mati Dimangsa, Pria Asal India Lakukan Balas Dendam Habisi Nyawa Tiga Ekor Macan Tutul Sekaligus Dengan Cara Ini

Kemudian, kain merah tersebut ditebusnya dengan harga Rp 500 sen, dan menyerahkannya kepada Ibu Fat.

Akhirnya, Ibu Fat menjahit bendera Merah Putih yang baru dengan ukuran 276 x 200 cm malam itu juga untuk digunakan keesokan harinya.

Bendera itu akhirnya dikibarkan pada hari Jumat 17 Agustus 1945 sekaligus menjadi bendera pusaka di kemudian hari.

Sang Saka Merah Putih terakhir kali berkibar pada 1969, kemudian pemerintah RI membuat bendera duplikat dengan ukuran 300 x 200 cm.

Source : Majalah Intisari historia.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x