Buku itu tersembunyi dalam rak-rak perpustakaan di Belanda dan hampir saja hancur kala negeri Kincir Angin dikuasai Nazi Jerman.
Gruisen mengatakan jika dalam laporan tersebut mengatakan ada sebuah gunung yang dijuluki 'Ertsberg' (Gunung Tembaga) di Nugini Belanda (Papua).
Mendengar ini mata Wilson langsung berbinar, tak berapa lama ia lantas mengajukan permohonan kepada Charles Wright agar dirinya di danai untuk eksploirasi lebih lanjut Gunung Tembaga itu bersama dengan East Borneo Company.
Wright yang mendengar hal ini girang bukan main, ia tak perlu berpikir dua kali untuk dan langsung menyetujui pendanaan bagi Wilson.
Segera setelah kontrak kerjasama antara Freeport dan East Borneo Company ditandatangani pada 1 Februari 1960, Wilson segera terbang ke Nugini Belanda.
Dalam bukunya The Conquest of Copper Mountain, Wilson menjelaskan sesampainya di Nugini Belanda ia dibantu oleh penduduk asli setempat menuju Gunung Tembaga.
Beberapa bulan Wilson mengeksplorasi daerah itu untuk membuktikan apa yang dikatakan Gruisen benar.
Dan Wilson mendapati apa yang ia kira tidak ada di bumi, yakni sebuah gunung berisi perak dan emas.
"Tingkat mineralisasi yang sangat tinggi."