Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pasca Pecah Kerusuhan di Papua, KKB Pimpinan Egianus Kogoya Berani Turun ke Kota, Lakukan Baku Tembak dengan TNI dan Polri Hingga Jatuh Korban Jiwa

Siti Nur Qasanah - Jumat, 23 Agustus 2019 | 17:11
Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya (lingkaran merah).
Facebook TPNPB

Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya (lingkaran merah).

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Usai terjadi rentetan kerusuhan di Bumi Cendrawasih,Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali membuat ulah.

KKB pimpinan Egianus Kogoya dilaporkan telah melakukan kontak tembak dengan aparat gabungan TNI/Polri di Pasar Jibama, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Jumat (23/8/2019).

Dilansir dari ANTARA News, kontak tembak yang berlangsung sekitar pukul 10.30 WIT ituterjadi saat anggota melakukan patroli di sekitar pasar Jibama.

Baca Juga: Lekagak Telenggen Tuding Militer Indonesia Pakai Bom dari Luar Negeri untuk Menumpas KKB Papua

Anggota KKB yang melakukan kontak tembak berjumlah lima orang, dua diantaranya membawa senjata laras panjang.

Mantan Kapolres Lanny Jaya mengakui, akibat kontak tembak tersebut, satu orang anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya tewas, dan satu pucuk senjata api jenis revolver beserta tujuh butir peluru berhasil diamankan.

Di sisi lain, insiden kontak senjata itu ternyata juga menyebabkan seorang anggota Polres Jayawijaya dan seorang anggota Satpol PP Pemda Jayawijaya terluka tembak, hingga harusmenjalani perawatan di RSUD Wamena.

Baca Juga: Dituding Effendi Simbolon Jadi Dalang di Balik Kerusuhan Manokwari, Benny Wenda Bukan Sosok Biasa, Kedoknya Pernah di Bongkar KKB Papua Hingga Hidup Nyaman di Berbagai Negara

Kapolres Jayawijaya KBP Tonny Anandamengatakan anggota KKB yang tewas tertembak, dilaporkan sempat mengancam masyarakat yang berada di lokasi sehingga masyarakat berhamburan ke luar wilayah pasar.

"Kita melakukan negosiasi untuk persuasif tetapi dia tembak ke arah saya tiga butir, sehingga kita tembak mati," katanya.

Diketahui, anggota KKB yang tewas tertembak beserta empat orang lainnya yang berhasil kabur merupakan kelompok KKB Pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: Curhat Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya, Kesal Sampai Ngomel Karena Sering Tak Dikenali Pemerintah Indonesia Meski Sudah Tembaki Banyak Anggota TNI

"Sebelumnya Egianus menyampaikan bahwa mereka akan buat teror di Kota Wamena," ungkapnya

KKB Papua
Facebook/TPNPB

KKB Papua

Kapolres AKBP Tonny Ananda memastikan empat hari belakangan, KKB meneror warga di Kimbim dengan tembakan serta membawa senjata laras panjang.

KKB yang sebelumnya identik dengan penyerangan di wilayah hutan belantara, sekarang masuk ke pusat keramaian dan belum diketahui pasti penyebab mereka turun ke kota.

Baca Juga: Lagi, 2 Prajurit TNI Ditembak di Papua, Penembakan Diduga Didalangi oleh Kelompok KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Sebelumnya, dikutip GridHot.ID dari Kompas.com,setalah Manokwari, kerusuhan di Papua berlanjut di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Polisi mengatakan kerusuhan di Fakfak terkait dengan pengibaran bendera Bintang Kejora, di kantor Dewan Adat.

Pada saat itu, massa sedang berada di kantor Dewan Adat untuk berdiskusi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.

Pasar Thumburuni, Kabupaten Fakfak, papua Barat, dibakar oleh massa yang melakukan aksi protes terhadap dugaan rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur (21/08/2019)
Dok Istimewa via Kompas.com

Pasar Thumburuni, Kabupaten Fakfak, papua Barat, dibakar oleh massa yang melakukan aksi protes terhadap dugaan rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur (21/08/2019)

Baca Juga: Gara-gara Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua yang Masih Bocah, 3000 Pelajar di Kabupaten Nduga Tak Bisa Sekolah Akibat Konflik Bersenjata

"Pas di Forkopimda, mereka menaikkan bendera Bintang Kejora, bendera KNPB (Komite Nasional Papua Barat), organisasi papua merdeka, ada beberapa bendera lah," kata Kapolres Fakfak AKBP Deddy Foures Millewa ketika dihubungi wartawan, Rabu (21/8/2019).

Pada saat itu, massa bahkan meminta bupati untuk memegang bendera tersebut.

"Bupati dipaksa (memegang bendera), ada masyarakat yang lihat, 'Bupati kita kok digitukan'," tuturDeddy.

Baca Juga: Pecah Kerusuhan di Kabupaten Fakfak Papua Barat, Pimpinan OPM Goliath Tabuni: Berkibarlah Benderaku Bintang Kejora

Meski sudah diminta untuk diturunkan,massa tetap tidak mau menurunkan bendera Bintang Kejora dan malah melempari kantor Dewan Adat dengan batu.

"Mereka minta bendera diturunkan, tetapi tidak diturunkan, malah yang dari kelompok Organisasi Papua Merdeka melempar, ya sudah mereka (warga) terpancing," ujar Deddy.

Kendati demikian, aparat kepolisian mengungkapkan bahwa situasi di daerah tersebut sudah kondusif.

(*)

Source : Kompas.com ANTARA News

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x