Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi telah mengumumkan pemindahan lokasi Ibu Kota Indonesia yang baru.
Presiden Jokowi mengatakan akan memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Kabupaten Penajam dan Kutai Kartanegra, Kalimantan Timur.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden di Istana Negara dan disiarkan secara langsung di akun Youtube Sekertariat Kabinet.
"Hasil kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Pasar Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi berikan pengumuman.
Dalam pengumuman tersebut, beberapa pejabat juga nampak menghadiri agenda itu.
Namun ada kejadian unik dalam prosesi pengumuman tersebut.
Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta mendapatkan protes saat berusaha meninggalkan kursinya di sela acara sedang berlangsung.
Aksi tersebut diunggah dalam siaran pengumuman Ibu Kota baru di Youtube Kompas TV.
Awalnya acara sudah sampai ke tahap sesi tanya jawab kepada awak media.
Satu persatu menteri nampak mulai meninggalkan kursinya dengan santai.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mulanya meninggalkan kursinya dengan santai.
Lalu disusul oleh Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang meninggalkan kursinya.
Bersamaan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut meniggalkan kursinya.
Kemudian disusul Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Siti Nurbaya diketahui terlebih dahulu meninggalkan lokasi.
Namun ketika Sofyan, Basuki dan Anies beranjak, mereka justru mendapatkan protes.
Tanpa basa-basi, Basuki dan Sofyan pun kembali duduk ke kursinya dan melanjutkan acara.
Sementara Anies sempat mengelak dan berusaha menunjuk menteri lainnya.
Akibatnya ruangan menjadi riuh, sehingga Anies memutuskan untuk kembali duduk di kursinya semula.
Namun setelah duduk kembali, Anies justru menunjukkan ekspresi seakan kesal dan menopang dahi.
Ekspresi Anies ini tertangkap kamera ketika dirinya duduk di posisi belakang.
Nampak dahi wajah sang Gubernur tertunduk dan ditutupi tangan yang sedang menopang dahinya.
(*)