Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kena Batunya, Koar-koar Indonesia Negara Miskin Saat Bahas Gojek akan Masuk Malaysia, Shamsubahrin Ajukan Permintaan Maaf Usai Situs dan Instagaramnya Diserbu Hujatan Netizen Indonesia

Nicolaus - Kamis, 29 Agustus 2019 | 08:01
Sempat Sebut Indonesia Miskin Saat Tolak Gojek Masuk Negaranya, Bos Taksi Malaysia Minta Maaf: Saya Tak Bermaksud Sebut Indonesia Miskin
Kontan/baihaki | freemalaysiatoday.com

Sempat Sebut Indonesia Miskin Saat Tolak Gojek Masuk Negaranya, Bos Taksi Malaysia Minta Maaf: Saya Tak Bermaksud Sebut Indonesia Miskin

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Pendiri Big Blue Taksi Services Shamsubahrin Ismail belakangan ini banyak disoroti publik karena pernyataannya soal ojek online Indonesia Gojek akan masuk ke Malaysia.

Ia mengaku tidak setuju jika Gojek beroperasi di Malaysia.

Diwartakan FMT News sebelumnya, Shamsubahrin Ismail ingin pemerintah lebih fokus pada penyelesaian masalah mengenai e-hailing dan masalah supir taksi.

Baca Juga: Kesal Hutangnya Tak Segera Dilunasi, Seorang Pria Kirim Karangan Bunga di Resepsi Pernikahan Bertuliskan Kata-kata Tagihan: Bayar Hutang Dulu Sebelum Nikahi Anak Orang

"(Menteri Pemuda dan Olahraga) Syed Saddiq (Syed Abdul Rahman) adalah menteri berpendidikan, tetapi sementara menteri lain berbicara tentang mobil terbang dan mobil nasional ketiga, ia meminta kaum muda untuk menjadi sopir," ujar Shamsubahrin Ismail pada konferensi pers di kantor Big Blue Taxi Services, Wisma Central, pada 21 Agustus 2019.

"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," sambungnya.

Baca Juga: 4 Fakta Sosok Siska Sarangheo, Youtuber Waria Asal Lubuklinggau Pembunuh Ipung Salon yang Tak Lain Sahabatnya Sendiri, Tak Hanya Sekali Ini Membunuh Orang

Shamsubahrin Ismail juga mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal.

"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujarnya.

"Juga, budaya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, para wanita dapat memeluk pengendara (yang sebagian besa adalah pria) begitu saja. Tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk pengendara di sana-sini?" katanya menambahi.

Shamsubahrin Ismail menyebut, pemerintah seharusnya tidak mendorong kaum muda untuk menyediakan layanan ojek online sebagai pilihan mereka dalam mendapatkan pekerjaan.

Source : Malay Mail FMT News

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x