2. Alas Gumitir
Baca Juga: Tikam Orang Tuanya di Hadapan Publik, Seorang Remaja Nekat Terjun ke Dalam Jurang Sedalam 15 Meter
Gunung Gumitir merupakan sebuah gunung di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi.
Lokasinya di Kecamatan Silo dan Kecamatan Kalibaru.
Wikipedia menuliskan gunung ini terkadang juga disebut dengan nama Gunung Mrawan.
Ada catatan bahwa sejak zaman dulu, jalan raya di Gunung Gumitir telah menjadi jalur penghubung terpendek antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Gunung Gumitir dipilih sebagai jalur penghubung, karena memiliki ketinggian paling rendah di antara deretan pegunungan yang lain, dari Gunung Raung (utara) hingga Gunung Kidul (selatan).
Asal mula kata Gumitir, gemitir, kumitir, atau kemitir merupakan nama tanaman Tagetes erecta yang memiliki bunga berwarna kekuningan.
Di Bali, bunga gumitir banyak digunakan untuk membuat sesajen (canang sari). Dalam kepercayaan Jawa kuno, alang-alang kumitir merupakan nama kahyangan dari Sang Hyang Wenang.
Legenda yang beredar di masyarakat Banyuwangi, nama gumitir berasal dari kisah Damar Wulan.
Setelah Damar Wulan berhasil membunuh dan memenggal kepala Menak Jinggo, ia bertemu Layang Seta dan Layang Kumitir, putra kembar patih Logender, di tengah jalan.
Keduanya berhasil menipu Damar Wulan dan merampas kepala Menak Jinggo.
Gunung tempat keduanya menipu Damar Wulan akhirnya dikenal dengan nama Gunung Kumitir atau Gunung Gumitir.
Menariknya, pada masa penjajahan Jepang, serdadu Dai Nippon membangun sebuah gua untuk mengawasi jalur kereta api yang melintasi Gunung Gumitir.
Gua Jepang tersebut terletak sekitar 100 meter dari Watu Gudang, terbuat dari beton tebal dengan ukuran sekitar 6 m × 8 m.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar